Bisnis.com, JAKARTA - Holding ultra mikro yang dipimpin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memperluas jangkauan dengan mengincar 55 juta nasabah pada 2024 mendatang.
Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary BRI mengatakan saat ini perseroan terus memperluas layanan dengan membangun kantor-kantor sentra layanan ultra mikro (Senyum) di berbagai daerah. Tercatat hingga Mei 2022, jumlah kantor Senyum yang dioperasikan holding gabungan dari BRI, PMN dan Pegadaian tersebut telah mencapai 500 kantor atau 50 persen dari target yang ditetapkan hingga akhir 2022.
“Saat ini tercatat sudah terdapat 500 kantor Senyum yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Aestika kepada Bisnis, Selasa (14/6/2022).
Dengan jumlah kantor cabang yang dimiliki, kata Aestika, ekosistem ultra mikro (UMi) telah melayani 24,85 juta nasabah UMi per Mei 2022. Perinciannya nasabah BRI sebanyak 8,12 juta nasabah, Pegadaian 7,23 juta nasabah dan PNM 11,38 juta nasabah.
Aestika mengatakan selama ini salah satu tantangan terbesar dalam ekosistem Ultra Mikro yakni biaya operasional yang tinggi. Penyebabnya, dalam operasional dibutuhkan sumber daya manusia yang banyak dan jaringan yang luas untuk memberikan pelayanan. Biaya tersebut dapat diefisienkan melalui kolaborasi dan digitalisasi yang dilakukan.
“BRI optimistis melalui ekosistem Ultra Mikro dapat melayani 55 juta nasabah UMi di tahun 2024,” kata Aestika.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan keberhasilan Kementerian BUMN dalam membentuk Holding Ekosistem Ultra Mikro di tengah kondisi pandemi merupakan suatu bentuk kerja tuntas. BRI menjadi induk dari pembentukan holding tersebut.
Holding Ultra Mikro yang terbentuk pada 13 September 2021 merupakan penyatuan ekosistem antara BRI, Pegadaian dan PNM.
“Tujuan pembentukannya adalah menghasilkan lembaga pemberdayaan mikro, termasuk ultra mikro terbesar yang memiliki ekosistem terlengkap dan terbesar di dunia,” kata Sunarso.
Sunarso menjelaskan perjalanan holding ini dimulai dengan fase empower di mana PNM melalui model bisnis group lending akan menyediakan program pemberdayaan kepada nasabah yang tidak layak (unfeasible) dan unbanked untuk menjadi pengusaha ultra mikro yang lebih independen.
Selanjutnya, pada fase integrasi, saat nasabah PNM sudah menjadi layak atau feasible dengan kapasitas bisnis yang meningkat, dapat ditawarkan produk Ultra Mikro BRI dan Pegadaian.
Tujuan akhir dari integrated journey dalam ekosistem ultra mikro ini adalah fase peningkatan, di mana nasabah UMi telah berkembang menjadi pengusaha dengan kapasitas bisnis yang lebih matang dan siap naik kelas ke segmen mikro.
“Melalui ekosistem ini kami menargetkan dapat melayani 55 juta nasabah ultra mikro di tahun 2024,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel