Bisnis.com, JAKARTA — Platform pendanaan digital untuk UMKM, PT Mitrausaha Indonesia Grup alias Modalku resmi turut menyediakan akses permodalan UMKM di dalam ekosistem platform B2B Linkz Asia.
Sebagai informasi, Linkz Asia sendiri telah berdiri sejak 2019, menyediakan solusi digital buat pelaku usaha untuk meningkatkan sales dan monitoring melalui fitur katalog digital atau electronic sales, order and inventory management, dan real time business report.
Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya menjelaskan bahwa pihaknya senantiasa mendukung dan mengajak pelaku UMKM yang melakukan pengembangan bisnis melalui digitalisasi, termasuk melalui Linkz Asia.
"Kami melihat adanya kesamaan visi dalam hal digitalisasi tersebut, yang dihadirkan oleh Linkz Asia. Kerja sama ini pun menjadi salah satu langkah solutif untuk menyediakan fasilitas pendanaan bagi para UMKM," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/6/2022).
Modalku akan melengkapi fitur pendanaan dalam platform Linkz Asia, yang saat ini telah memiliki pengguna di berbagai kota dan provinsi di Indonesia, seperti wilayah Jabodetabek, Medan, Surabaya, Pontianak, dan Batam.
Adapun, pelaku usaha yang sudah terhubung dengan Linkz Asia bergerak di industri MRO (Maintenance, Repair, & Operation), bahan bangunan, food and beverages, dan lain-lain.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi untuk meningkatkan penjualan dan membangun hubungan baik dengan para pelanggan bisnisnya," tambahnya.
General Manager Linkz Asia, Justin Sebastian, menambahkan kolaborasi dengan Modalku sejalan dengan upaya pihaknya untuk membantu menjawab tantangan para UMKM dalam ekosistem.
"Karena selain digitalisasi, akses terhadap pendanaan digital akan membantu para pengguna kami untuk melakukan pengembangan usaha melalui pembelian kebutuhan dengan supplier. Terdapat lebih dari 2.000 pengguna UMKM yang telah tergabung dalam ekosistem Linkz Asia dan tentu sangat potensial untuk dijangkau oleh akses pendanaan dari Modalku," ungkapnya.
Terlebih, pemerintah juga menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk dapat menjajakan produk secara online pada tahun 2024. Data menunjukkan bahwa selama pandemi terdapat 17,5 juta UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital.
Maka dari itu, upaya menciptakan bisnis berbasis teknologi sangat perlu untuk dioptimalkan agar dapat mengembangkan bisnis secara efektif dan efisien serta mendukung pemerintah mencapai target yang telah ditetapkan.
"Kerja sama ini juga menjadi bentuk komitmen kami terhadap pemerintah dalam meningkatkan angka pelaku UMKM digital agar dapat mencapai target yang ditetapkan serta dukungan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kinerja, serta laba bisnisnya," tambahnya.
Lewat kerja sama ini, para pelaku UMKM Linkz Asia dapat memanfaatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp500 juta dengan durasi pinjaman (tenor) hingga 60 hari dari Modalku.
Dana bisa digunakan sebagai modal usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis yang mencakup stok barang, perlengkapan usaha, ataupun biaya marketing.
Pengusaha di area Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan Yogyakarta yang sudah memiliki badan usaha dan telah berjalan selama lebih dari 1 bulan bisa menggunakan fasilitas ini.
Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, dimana peminjam (UMKM potensial) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pendana individu maupun institusi.
Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan nama Funding Societies. Sampai saat ini, Grup Modalku telah berhasil mencapai penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp35,14 triliun kepada lebih dari 5 juta transaksi pinjaman UMKM di Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel