Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bankir menanggapi survei yang dilakukan Communication & Information System Security Research Center (CISSReC). Survei tersebut menguak skor sistem keamanan siber institusi perusahaan.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menjelaskan survei tersebut dilihat berdasarkan 10 faktor, mulai dari network security, IP reputation, hacker chatter, information leak, hingga social engineering. Adapun skor yang digunakan mulai dari 1 hingga 100.
Dari sederet institusi yang diungkapkan Pratama, PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) memiliki skor tertinggi, yaitu 92. Skor tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor yang dimiliki Bank Indonesia yang hanya 68.
Menanggapi hal itu, Communications & Daya Head Bank BTPN Andrie Darusman mengatakan survei tersebut merupakan survei yang diadakan secara independen dengan menggunakan metodologi dan juga parameter yang secara independen lembaga tersebut gunakan.
“Untuk mengetahui secara detail bagaimana mereka bisa keluar dengan hasil survei tersebut, saya sarankan untuk menghubungi mereka secara langsung agar bisa mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif,” kata Andrie kepada Bisnis, Rabu (15/6/2022).
Dihubungi terpisah, Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) Taswin Zakaria mengaku tidak tahu mengenai survei yang dilakukan CISSReC.
Lebih lanjut, emiten bersandi saham BNII itu juga menyatakan tidak berpartisipasi langsung dalam survei.
“Sebaiknya ditanyakan langsung kepada badan surveinya,” tuturnya.
Jika dibedah, Bank BTPN memiliki skor yang mayoritas di rentang 90-100, kecuali untuk network security yang berada di skor 70.
Sementara itu, skor keamanan informasi siber yang dimiliki Bank Maybank berada di angka 80. Meski tergolong cukup tinggi, endpoint security Bank Maybank berada di skor 62.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel