Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis pinjaman online atau pinjol terpantau masih mencatatkan rugi pada kuartal I/2022, memunculkan kekhawatiran mengenai prospek jangka panjang industri ini. Pasalnya, hal itu bertepatan dengan momentum badai PHK yang tengah menyapu startup di dunia saat ini.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari 102 platfom peer-to-peer lending, baru segelintir saja yang mampu mendatangkan cuan. Sebanyak 95 platform merupakan penyelenggara konvensional, sedangkan 7 sisanya berprinsip syariah.
Data OJK juga menunjukkan sampai dengan kuartal I/2022 industri teknologi finansial (tekfin) mencatatkan rugi setelah pajak senilai Rp25,41 miliar. Namun demikian, perlu dicatat bahwa sepanjang 2021 industri berhasil mencatatkan laba bersih secara agregat sebesar Rp208,6 miliar.