Tren pembiayaan berkelanjutan, Ini Arah Kebijakan BCA ke Sektor Energi

Bisnis.com,16 Jun 2022, 19:17 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
BCA atau BBCA akan tetap menyalurkan kredit ke perusahaan tambang batu bara hingga dilarang oleh pemerintah. /Antara Foto-Nova Wahyudi

Bisnis.com, BANTEN – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyatakan tetap menyalurkan kredit kepada seluruh sektor termasuk energi. Akan tetapi pembiayaan ke sektor tersebut tetap mengikuti kondisi dan arahan pemerintah, termasuk otoritas, mengingat adanya rencana Indonesia untuk bebas dari emisi karbon pada 2060.

“Ketika ada suatu arahan dan regulasi di mana kami tidak lagi diperbolehkan memberikan pembiayaan ke satu sektor tertentu, maka kami akan patuhi,” kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn. dalam acara Media Tour Building Wisma BCA Foresta di Tangerang, Banten, Kamis (16/6/2022). 

Hera mengatakan sebagai pelaku industri dalam negeri, BCA akan mematuhi arahan yang dilakukan pemerintah dan regulator, termasuk pembiayaan kredit ke sektor energi.e

“Terlepas dari itu, kami akan tetap ada untuk memberikan pembiayaan kepada segmen bisnis apapun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi kita tahu kita sedang fase pemulihan ekonomi, maka kami akan mengikuti pemerintah dan regulator otoritas dalam memberikan arahan kepada kami sebagai pelaku industri,” jelasnya. 

Lebih lanjut, emiten bersandi saham BBCA ini tidak memasang target jangka panjang untuk portofolio kredit hijau hingga tiga tahun ke depan atau tepatnya pada 2025 mendatang. “Kita tidak bisa memproyeksi, bahkan setahun ke depan dinamika market kita juga tidak bisa prediksi,” terangnya. 

Namun, Hera memastikan inisiatif serta portofolio hijau yang telah dilakukan akan tetap perseroan lanjutkan. Tak hanya itu, perseroan juga akan terus melihat dan mendukung kandidat yang memiliki potensi di segmen pembiayaan sektor ESG. 

“Artinya, kami akan mencoba untuk meningkatkan pembiayaan hijau dan membuka celah sektor mana lagi yang bisa kami biayai. Jadi kami tidak punya target yang terlalu jauh,” tandasnya. 

Untuk diketahui, per Maret 2022, BCA telah menyalurkan portofolio keuangan berkelanjutan (sustainable finance) naik 25,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp161,6 triliun. Nilai itu berkontribusi 24,9 persen terhadap total portofolio kredit dan obligasi perusahaan.

Hera menjelaskan dari total kredit keuangan berkelanjutan tersebut, sebesar Rp89,2 triliun berasal dari segmen mikro dan UKM, sedangkan untuk non-mikro dan UKM menyumbang Rp72,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini