Ini Komentar Bos Garuda Soal Kehadiran Pelita Air

Bisnis.com,16 Jun 2022, 23:27 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. (ANTARA/Aji Cakti/aa).

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra berkomentar tipis soal kehadiran rekan maskapai pelat merah Pelita Air Services di tengah proses PKPU yang dijalani oleh perseroan.

“Kalau soal Pelita Air. Nggak ada urusannya sama kami. Mereka punya business plan sendiri,” ujarnya, Kamis (15/6/2022).

Seperti diketahui, saat ini maskapai baru anak usaha PT Pertamina (persero), Pelita Air Services telah mengudara perdana per 28 April 2022. Rute perdana yang dibuka adalah Jakarta – bali (PP). Pada Juni PAS akan menambah rute penerbangan baru Jakarta-Yogyakarta-Jakarta dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (CGK) ke Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) mulai Senin (20/6/2022) mendatang.

Direktur Utama Pelita Air Services Dendy Kurniawan menjelaskan rute Jakarta – Yogyakarta – Jakarta bakal dioperasikan setiap hari dengan frekuensi 1 kali per hari. Dendy menyebutkan pembukaan rute baru yang ditambah ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan peningkatan pergerakan perjalanan udara.

Dendy juga menuturkan alasan dibalik dibukanya rute dari Jakarta ke Yogyakarta dipilih karena Yogyakarta merupakan salah satu destinasi pariwisata super prioritas, sehingga pembukaan rute ini diharapkan dapat mendukung kebangkitan pariwisata Indonesia pasca pandemi.

Saat ini, PAS memang baru mendatangkan dan mengoperasikan dua unit pesawat tipe A320-200. Tetapi, pada tahun ini, ada rencana dari perseroan untuk menambah jumlah pesawat yang dioperasikan hingga menjadi enam pesawat pada tahun ini sejalan ekspansi rute ke depannya. Rencana mendatangkan pesawat baru tersebut masih berproses.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo membenarkan bahwa pemerintah tidak pernah berniat menggantikan Garuda dengan Pelita Air Service. Pelita Air, terangnya, hanya disiapkan untuk cadangan seumpama proses restrukturisasi Garuda gagal.

“Pelita Air itu sekoci cadangan. Kalau proses in court [pengadilan] gagal, baru itu ada penggantian,”imbuhnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini