Suntik Modal Anak Usaha hingga Akuisisi, Ini Rencana IFG pada 2022

Bisnis.com,17 Jun 2022, 00:53 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Pekerja melakukan pemasangan logo Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta, Selasa (11/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG), holding perasuransian dan penjaminan BUMN, telah merencanakan sejumlah aksi korporasi untuk anak usahanya pada tahun ini.

Direktur Utama IFG Robertus Billitea memaparkan ada empat aksi korporasi yang akan dilakukan pada 2022, mulai dari penambahan modal anak usaha hingga akuisisi saham.

Pertama, melakukan fundrising melalui utang bank dan surat utang obligasi untuk mengoptimalkan struktur biaya dan permodalan perusahaan. Fundraising dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan anak usahanya, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), agar dapat menerima pengalihan polis hasil restrukturisasi dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

"Kami melakukan fundraising utang bank untuk memperkuat struktur permodalan IFG Life. Mereka sudah dapat Rp20 triliun PMN, kami cari lagi Rp6,7 triliun sehingga RBC IFG Life akan terjaga di kisaran minimal 120 persen sesuai ketentuan OJK," ujar Robertus dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/6/2022).

Aksi korporasi lainnya yang akan dilakukan adalah akuisisi 10 persen saham Mandiri InHealth milik PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Akuisisi ini sebagai upaya pengembangan bisnis asuransi kesehatan di IFG Life, serta dukungan permodalan Jasindo.

Kemudian, IFG juga akan menyuntikkan modal ke PT Bahana Kapital Investa senilai Rp25 miliar untuk mendukung model bisnis private equity-distressed asset (subrogasi Himbara). Realisasi penambahan modal ini akan dilakukan setelah governance proses persetujuan IFG atas model bisnis.

Selain itu, IFG juga berencana menambah modal PT Bahana Sekuritas senilai Rp100 miliar.

"Bahana Sekuritas kami berencana tambah modal Rp100 miliar sehingga struktur permodalan bisa naik dan tujuannya agar mereka bisa lebih lagi meningkatkan mediasi mereka di pasar modal," jelas Robertus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini