Kualitas Udara Buruk, Warga Jakarta dan Sekitarnya Diimbau Tidak Olahraga Pagi

Bisnis.com,19 Jun 2022, 11:59 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Warga Jabodetabek diimbau tidak melakukan olahraga pada pagi hari. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Warga Jabodetabek atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi diimbau untuk tidak olahraga pagi. Pasalnya menurut beberapa riset, periode polusi udara terburuk di wilayah tersebut adalah pagi hari dalam beberapa waktu belakangan ini.

"Jakarta menjadi kota yang terburuk di dunia dalam hal polusi udara selama beberapa hari di pekan ketiga bulan Juni 2022. Menurut riset Nafas Indonesia dan Bicara Udara kualitas udara pagi di wilayah Jabodetabek adalah yang terburuk di waktu-waktu lainnya," tulis Instagram @pandemictalk, dikutip Minggu (19/6/2022).

Menurut PandemiTalks, masyarakat Jabodetabek percaya bahwa kualitas udara di pagi hari adalah yang terbaik. Pasalnya animo masyarakat berolahraga sangat besar pada pukul 05.00 WIB sampai 09.00 WIB. Namun ternyata hal tersebut adalah salah.

"Mispersepsi tersebut terbentuk karena masyarakat menganggap udaranya masih terasa sejuk, kondisi lalu lintas masih sepi dan minim polusi udara," tulis @pandemitalks.

Adapun berdasarkan data pengukuran riset Nafas Indonesia sepanjang Januari-Desember 2021, indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) pada pukul 04.00 hingga 09.00 WIB mencapai 100-160. Angka AQI di atas 100 menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat.

Menurut Seoul National University dan Cambridge University, olahraga saat kondisi udara buruk akan berbahaya bagi seseorang yang berusia 34-35 tahun. Pasalnya berolahraga dengan kondisi polutan atau PM2.5 lebih dari 26 mikrogram per meter kubik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sekira 33 persen.

Lalu kapan waktu yang tepat tanpa khawatir polusi udara?

Menurut Nafas Indonesia, warga Jabodetabek sebaiknya olahraga pada pukul 14.00 WIB. Pasalnya kualitas udara paling baik terjadi pada waktu tersebut. Bahkan kualitas udaranya semakin baik ketika terjadi hujan besar yang disertai angin kencang hingga ekstrem. Pasalnya konsentrasi PM2.5 di udara hanya bisa dibersihkan oleh hujan dan angin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini