Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOM Finance/WOMF) optimistis mampu mengembalikan kinerja pembiayaan seperti sebelum pandemi Covid-19. Pada 2022 ini, WOMF menargetkan membukukan pembiayaan Rp5,5 triliun, mendekati level sebelum pandemi atau 2019 yang mencapai Rp5,79 triliun.
Chief Financial Officer WOM Finance Cincin Lisa Hadi menjelaskan optimisme ini sejalan dengan realisasi pembiayaan baru sepanjang kuartal I/2022 yang telah menembus Rp1 triliun.
"Capaian ini tercatat meningkat sebesar 27 persen [year-on-year/yoy] apabila dibandingkan dengan kuartal I/2021. Kami pun optimis tren positif ini masih akan terus berlanjut sepanjang 2022 ini," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/6/2022).
Sebagai gambaran, anak usaha PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) dan Keluarga Thohir secara tidak langsung melalui PT Wahana Makmur Sejati itu merealisasikan pembiayaan baru di kisaran Rp4 triliun sepanjang tahun lalu, naik 67 persen yoy dibandingkan capaian era pandemi Covid-19 alias periode 2020 di Rp2,39 triliun.
Tahun ini, WOMF mengandalkan lini bisnis kredit multiguna, kredit sepeda motor, kredit kepemilikan logam mulia, dan modal kerja UMKM. Cicin mengungkap bahwa sampai saat ini lini bisnis pembiayaan multiguna dana tunai beragunan kendaraan masih menjadi fokus utama, terutama untuk menjaga agar kinerja aset piutang pembiayaan tak lagi terkoreksi.
"Saat ini, produk multiguna masih menjadi salah satu pendorong pertumbuhan perusahaan. Tapi selain itu, tentunya produk pembiayaan motor baru juga tetap menjadi fokus perusahaan," tambahnya.
Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan WOMF sampai kuartal I/2022, total aset masih turun tipis menjadi Rp5,12 triliun, dari sebelumnya Rp5,15 triliun pada tutup buku 2021.
Sebab, komponen piutang pembiayaan konsumen masih terkoreksi dari Rp4,05 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp3,83 triliun pada kuartal I/2022. Padahal, komponen piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan modal kerja, dan piutang pembiayaan lain-lain, tampak telah tumbuh ketimbang akhir tahun lalu.
Namun, dari sisi kinerja laba-rugi, WOMF terbilang telah pulih, karena pendapatan tercatat naik 11 persen yoy menjadi Rp425,2 miliar, sementara beban hanya tumbuh tipis ke Rp388,2 miliar. Sehingga laba bersih naik tipis menjadi Rp24,49 miliar dari sebelumnya Rp24,35 miliar.
Tahun ini WOMF tengah membidik pertumbuhan laba 10-12 persen yoy ketimbang laba bersih sepanjang tahun lalu senilai Rp110,6 miliar. Sebagai perbandingan, laba bersih WOMF pada 2019 mencapai Rp259,6 miliar, sementara pada 2020 anjlok ke Rp57,37 miliar.
"Berbekal strategi yang tepat, manajemen yang solid, serta dukungan penuh dari para pemegang saham, kami yakin target-target pada tahun ini bisa tercapai," ungkap Cincin.
Salah satu strategi yang mulai diusung WOMF pada awal tahun ini, yaitu meluncurkan aplikasi bertajuk 'Kawan'. Terbagi dua platform, yaitu khusus untuk konsumen, dan khusus mitra kerja, seperti agen dan dealer.
WOMF menargetkan ada 100.000 konsumen yang mulai mengunduh Kawan pada tahun ini, untuk bisa dengan mudah mengakses produk pembiayaan secara digital besutannya, seperti pembiayaan motor baru, pembiayaan multiguna MotorKu dan MobilKu, modal kerja UMKM, dan cicilan kepemilikan logam mulia emas atau MASKu.
Lewat aplikasi ini, konsumen WOMF bisa melihat simulasi pembiayaan, tracking pengajuan pembiayaan, akses ke cabang WOMF terdekat, top-up dan pembayaran angsuran, dan mendapat loyalty poin.
Adapun, untuk para agen maupun dealer mitra WOMF, aplikasi Kawan harapannya bisa dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas penjualan, kemudahan memberikan informasi, support keamanan dan transparansi data, instant approval pengajuan kredit, serta kemudahan akses produk sekaligus simulasi keuntungannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel