Permintaan Uang Tunai Kaltim Turun pada Kuartal I/2022, Net Inflow Rp0,94 Triliun

Bisnis.com,20 Jun 2022, 14:31 WIB
Penulis: M. Mutawallie Sya’rawie
Ilustrasi uang rupiah pecahan Rp50.000./bisnis.com

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Bank Indonesia (BI) mencatat aliran uang kartal di Provinsi Kalimantan Timur pada kuartal I/2022 menunjukkan posisi net inflow sebesar Rp0,94 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Ricky P Gozali menyatakan nilai uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) tercatat sebesar Rp2,86 triliun.

“Sementara nilai uang kartal yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) pada kuartal I/2022 sebesar Rp1,91 triliun,” ujarnya, Senin (20/6/2022).

Ricky mengungkapkan bahwa, peningkatan net inflow terjadi seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai yang menurun.

“Penurunan tersebut diprakirakan terjadi karena sudah berlalunya Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal, tahun baru dan libur sekolah,” ungkapnya.

Sepanjang kuartal I/2022, dropping Uang Layak Edar (ULE) tercatat sebesar Rp781,4 miliar atau menurun dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp984,4 miliar

“Saat ini kegiatan penyediaan ULE dioptimalkan melalui Kas Titipan yang berada di 4 (empat) lokasi di wilayah Kalimantan Timur, antara lain Sangatta (Kabupaten Kutai Timur), Tanjung Redeb (Kabupaten Berau), Sendawar (Kabupaten Kutai Barat), dan Tana Paser (Kabupaten Paser),” terang Ricky

Adapun, dia menuturkan bahwa net inflow yang dialami sejalan dengan pola seasonal tahunan yang disebabkan oleh masuknya aliran uang pasca peringatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, tahun baru dan libur sekolah.

“Serta sejalan dengan perekonomian Kaltim yang tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini