Bisnis.com, JAKARTA – Dalam waktu dekat Amerika Serikat diprediksi akan mengalami resesi ekonomi. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen saat menjadi pembicara program televisi This Week ABC pada Minggu (19/6/2022).
Dia mengatakan lonjakan harga barang atau inflasi akan terjadi sepanjang tahun dan bakal melemahkan perekonomian Negeri Paman Sam.
"Kita telah menghadapi inflasi yang tinggi tahun ini dan itu akan terkunci menjadi inflasi yang lebih tinggi sepanjang tahun ini," ujar Yellen dalam program ABC This Week, seperti dilansir Bloomberg pada Senin (20/6/2022).
Inflasi AS terakselerasi menjadi 8,6 persen per Mei 2022, menjadi yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Angka tersebut akan diyakini akan mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk meningkatkan suku bunga acuan ke level tertinggi sejak 1994.
Lalu, apa sebenarnya definisi resesi dan apa dampaknya bagi perekonomian?
Dilansir dari Metro.co.uk pada Senin (20/6/2022), resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi secara mencolok akibat dari melemahnya produk domestik bruto (PDB). Hal ini akan menyebabkan efek domino pada perekonomian suatu negara.
Dalam keadaan resesi, suatu negara bisa mengalami pertumbuhan sampai pada titik 0 persen hingga kondisi minus. Beberapa faktor yang menjadi penyebab melemahnya pertumbuhan ekonomi ini, seperti faktor eksternal yang berada di luar kendali negara karena perubahan ekonomi global dan mekanisme pasar.
Dampak dari resesi ini akan sangat buruk bagi negara yang mengalaminya. Salah satu contohnya ketika suatu negara mengalami investasi yang anjlok maka dampaknya akan melebar hingga membuat perusahaan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal yang mengakibatkan tingkat pengangguran sebuah negara meningkat pesat.
Selain itu, tingkat produksi barang dan jasa pada suatu negara akan terjun bebas hingga menurunkan PDB nasional. Lalu, jika hal itu terus berlangsung maka efeknya akan menyebar ke beberapa sektor seperti inflasi atau deflasi yang sulit dikendalikan.
Tak berhenti disitu, efek domino akan terus menyebar sampai dirasakan masyarakat, ketika neraca perdagangan yang terus memburuk maka akan berimbas langsung pada cadangan devisa, hingga akan ada banyak orang yang kehilangan rumah karena tak sanggup membayar cicilan dan banyak perusahaan akan bangkrut.
Dalam periode waktunya, resesi bersifat sementara, bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, lalu ketika resesi berlangsung sangat lama maka akan berubah menjadi depresi ekonomi, jangka waktu ini biasanya saat resesi sudah terjadi selama tiga tahun atau lebih atau ketika penurunan PDB mencapai 10 persen atau lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel