Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menggelar penerbitan Sukuk Mudharabah I MFIN Tahap II Tahun 2022 senilai Rp650 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi Mandala Multifinance, penerbitan ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Sukuk Mudharabah I MFIN dengan limit penggalangan dana hingga Rp1,5 triliun.
Sebelumnya, MFIN menerbitkan sukuk untuk pertama kalinya lewat Sukuk Mudharabah I MFIN Tahap I 2021 senilai Rp350 miliar pada kisaran Juli 2021. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) terhadap sukuk besutan MFIN ini ditetapkan idA(sy) alias Single A Syariah.
Penerbitan akan terbagi dalam dua seri, di mana Seri A senilai Rp453,5 miliar dengan tenor 367 hari sejak tanggal emisi, sementara Seri B terbagi senilai Rp196,5 miliar dengan tenor 3 tahun sejak tanggal emisi.
Pendapatan bagi hasil Seri A dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk mudharabah sebesar 26,67 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan, atau dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 8,00 persen per tahun.
Sementara pendapatan bagi hasil Seri B dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk mudharabah sebesar 30,00 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan, atau dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 9,00 persen per tahun.
MFIN membidik tanggal efektif terealisasi pada 23 Juni 2022, sehingga masa penawaran umum berlangsung 30 Juni sampai 1 Juli 2022. Kemudian tanggal penjatahan 4 Juli 2022, distribusi secara elektronik 6 Juli 2022, dan pencatatan di bursa pada 7 Juli 2022.
Direktur Bisnis MFIN Christel Lasmana sempat menjelaskan bahwa penerbitan surat utang berbentuk obligasi maupun sukuk pada pertengahan tahun 2022, telah sesuai rencana awal seiring strategi memenuhi kebutuhan pendanaan MFIN di kisaran Rp3 triliun sepanjang tahun ini.
Terlebih, Christel melihat kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sepeda motor dan pembiayaan multiguna tengah berada dalam fase terus meningkat. Pihaknya pun optimistis mampu merealisasikan target pembiayaan baru menembus Rp6,8 triliun pada tutup buku 2022 nanti.
"Piutang piutang pembiayaan kami per kuartal I/2022 naik 6,1 persen [year-to-date/ytd] mencapai Rp4,71 triliun, mencerminkan ada tren peningkatan permintaan pembiayaan. Terutama segmen multiguna kami, mengalami tren peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi Mandala juga tetap fokus dalam meningkatkan pembiayaan sepeda motor," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Selasa (21/6/2022).
Terkhusus porsi pembiayaan syariah, MFIN pun tengah menggenjot porsinya menyentuh kisaran 34 persen dari total penyaluran pembiayaan tahun ini. Sebagai perbandingan, porsi pembiayaan syariah mencapai 20 persen dari total penyaluran sekitar Rp5 triliun di tahun lalu.
Namun, selain berasal dari penerbitan sukuk, MFIN juga tercatat mendapat dukungan suntikan pendanaan berbasis syariah dari lembaga keuangan asal Timur Tengah, Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) senilai US$30 juta, dengan total fasilitas mencapai US$50 juta pada kisaran Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel