Yang tidak kalah menarik, DJPPR mencatat ada 3.161 investor yang melakukan pemesanan SBR011 dengan nominal Rp1 juta. Adapun pembelian ini hampir seluruhnya merupakan generasi milenial dengan kontribusi sebesar 83 persen, sedangkan investor baru 74,4 persen.
DJPPR juga melaporkan bahwa berdasarkan jumlah investor, generasi milenial mendominasi dengan porsi sebesar 49,4 persen. Akan tetapi, jika bicara soal nominal, generasi X dan baby boomers masih mendominasi dengan masing-masing 37,2 persen dan 37 persen.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, memaparkan profil pembeli SBR011 di BCA mencakup seluruh profesi, mulai dari pegawai, hingga ibu rumah tangga. Setali tiga uang, kupon ini juga diminati oleh generasi milenial.
“Kami melihat SBR011 juga banyak diminati oleh kalangan milenial dan secara geografis melingkupi hampir sebagian besar wilayah di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis.
Dominasi milenial dalam pembelian SBR011 seolah menjadi penanda bahwa generasi kelahiran 1981 – 1994 ini semakin melek terhadap investasi.
Di pasar modal, jumlah investor per Maret 2022 mencapai 8,93 juta Single Investor Identification (SID). Jumlah ini meningkat jika dibandingkan posisi akhir 2021 yang membukukan investor sebanyak 7,48 juta.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat milenial di bawah umur 30 tahun mendominasi total jumlah investor pasar modal dengan porsi 60,18 persen. Berikutnya diikuti usia 31 – 40 tahun dengan porsi 21,61 persen, dan usia 41 – 50 tahun mencapai 10,39 persen.
Kembali ke pembelian SBR011. Jika ditelisik dari segi profesi investor, pelajar atau mahasiswa tercatat menduduki peringkat tiga besar investor SBR011. DJPPR melihat hal ini sebagai cerminan tumbuhnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi.
Dalam acara Milenial Naik Kelas, yang diinisiasi Bisnis Indonesia Group bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. bebeapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo sudah mengimbau kepada generasi milenial untuk melek secara finansial, mampu berwirausaha, dan mudah beradaptasi dengan teknologi digital.
Menurut Kepala Negara, melek secara finansial sangat diperlukan bagi generasi milenial agar mampu membuat perencanaan keuangan secara baik sekaligus mampu menyeimbangkan pola konsumsi dan investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel