Bisnis.com, JAKARTA - Upaya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dalam memacu pertumbuhan dana murah, dana pihak ketiga dari tabungan dan giro, telah membuat perusahaan makin profit.
Hal tersebut terlihat dari rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 81,57 persen pada 2020 menjadi 70,20 persen pada Maret 2022.
Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan tren penurunan BOPO merupakan hal yang sangat positif. Penurunan BOPO yang dicatatkan perseroan didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam menjaga pendapat tetap naik stabil, sedangkan beban bunga terus turun.
“Hal itu terjadi dikarenakan upaya kami dalam meningkatkan rasio dana murah,” kata Mucharom kepada Bisnis, Selasa (21/6).
Tidak hanya itu, kata Mucharom, perseroan juga berhasil dalam pengelolaan bisnis transaksi, sehingga mendorong pertumbuhan fee based. Sekadar informasi, pada April 2022 tercatat BNI berhasil membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp12,99 triliun, adapun beban operasional perusahaan pada periode yang sama sebesar Rp5,88 triliun.
Lebih lanjut, laba bersih tahun berjalan yang dibukukan BNI pada April 2022 tercatat sebesar Rp5,87 triliun, tumbuh 72,72 persen dibandingkan dengan April 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel