Bisnis.com, JAKARTA — Platform teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) khusus pelaku usaha mikro wanita, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) merilis fitur terkait investasi berdampak alias impact investing.
Fitur ini memungkinkan para pemberi pinjaman (lender) mengetahui dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari tiap peminjam (borrower) yang ditampilkan dalam aplikasi microfinance marketplace Amartha.
Rezki Warni, AVP of Marketing and PR Amartha mengungkapkan bahwa fitur ini sekaligus menjadi ajang edukasi terkait prinsip investasi berdampak, terutama kepada generasi milenial.
"Amartha melihat investasi berdampak mulai jadi pertimbangan investor, karena punya nilai tambah dari sekadar mendapatkan return. Lewat fitur baru ini, para lender dapat mengetahui dampak apa saja yang ikut mereka ciptakan, juga memungkinkan lender memilih pendanaan berdasarkan kategori impact-nya," ujarnya dalam diskusi Tren dan Potensi Impact Investing di Indonesia, Rabu (22/6/2022).
Amartha sebagai platform yang mengutamakan penciptaan dampak kepada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro pun berhasil menggandeng lender institusi sekaliber Women’s World Banking, Norfund dari Norwegia, dan Mandiri Capital.
Rezki mengatakan para investor bertaraf global tersebut menyatakan ketertarikan bergabung sebagai pendana di Amartha, terutama didorong kesamaan nilai, yaitu semangat untuk menciptakan dampak ekonomi dan sosial lewat layanan keuangan.
"Kalau investor profesional saja sudah bergabung, berarti tidak ada salahnya pendana ritel juga ikut bergabung. Seperti Amartha, yang sudah terbukti didukung oleh berbagai investor karena prinsip keberlanjutan yang dijalankan. Bisa jadi pilihan milenial untuk memulai impact investing" jelasnya.
Sementara itu, terkhusus lender ritel yang bergabung di Amartha, tercatat 68 persen merupakan milenial dengan kontribusi pendanaan mencapai 40 persen dari total. Sementara generasi X mengambil porsi 19 persen, namun berkontribusi hingga 44 persen dari total pendanaan.
Fenomena ini mengindikasikan generasi milenial berpeluang memiliki peran dan kontribusi terhadap investasi berdampak yang lebih besar dalam beberapa waktu ke depan, apabila nantinya sudah memiliki kapasitas finansial seperti Generasi X pada saat ini.
Berdasarkan studi Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) pada 2020 lalu, perempuan pelaku usaha mikro salah satu sektor yang menjanjikan dalam investasi berdampak, karena dapat memberikan kontribusi hingga US$135 miliar pada PDB tahunan.
Certified Financial Planner Anisa Aprilia dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa investasi berdampak lewat P2P lending bisa menjadi alternatif diverifikasi portofolio investasi.
Namun, investor harus tetap cermat terhadap sektor borrower yang ingin dituju, melihat kinerja platform P2P yang dipilih, serta menilai apakah profil risiko borrower masih terbilang wajar atau sesuai kriteria yang bisa ditoleransi masing-masing investor.
"Sektor seperti UMKM perempuan, usaha rumah tangga, pertanian dan perkebunan ramah lingkungan, bisa menjadi pilihan untuk melakukan impact investing, karena berpeluang memperoleh imbal hasil dari sektor tersebut dan menciptakan dampak," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel