PTPN IX Dukung Peningkatan Produksi Kedelai di Jawa Tengah

Bisnis.com,23 Jun 2022, 18:21 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Ilustrasi penanaman benih kedelai di lahan PTPN IX./Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menjalin kerja sama untuk mengembangkan wilayah produksi komoditas kedelai.

Sinergi tersebut ditandai dengan acara penanaman bibit kedelai di area tumpang sari seluas 10 hektare (ha) di Unit Kebun Getas, Kabupaten Semarang, Kamis (23/6/2022).

"Sinergi ini merupakan tindak lanjut atas diskusi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam rangka mewujudkan swasembada kedelai khususnya di Jawa Tengah," ujar Dodik Ristiawan, Direktur PTPN IX.

Dodik menambahkan PTPN IX tak berhenti dengan memproduksi kedelai. Anak perusahaan Holding Perkebunan itu juga bakal menyiapkan area khusus untuk pengembangan produksi bibit tersertifikasi. Langkah tersebut dilakukan guna memenuhi permintaan pasar domestik.

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang memperkirakan bibit kedelai yang ditanam itu bisa memproduksi 1.500 ton/ha di area tumpang sari. Angka tersebut didapat dengan memperhitungkan dukungan bibit serta suplemen untuk penguatan akar. 

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2021 luas panen kedelai di Kabupaten Semarang mencapai 307,60 ha. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan, dimana pada 2020 dan 2019 lalu, luasannya tak sampai 100 ha.

Secara kumulatif, luas panen kedelai di Jawa Tengah pada 2021 mencapai 28.431,00 ha. Kabupaten Grobogan dan Blora menjadi dua wilayah dengan luasan panen terbesar yaitu masing-masing di 8.120,90 ha dan 3.325,50 ha.

Sementara itu, Kabupaten Temanggung, Magelang, dan Demak, menjadi tiga wilayah dengan luas produksi kedelai terendah di Jawa Tengah. Pada 2021, luas panen kedelai di ketiga wilayah tersebut hanya berkisar di 5 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini