Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta–Surabaya, KAI Tunggu Menhub

Bisnis.com,23 Jun 2022, 22:13 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Suasana sepi terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih menunggu pembahasan lebih jauh dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membahas kelanjutan proyek Kereta Semi Cepat Jakarta–Surabaya dari Jepang.

Direktur Utama Didiek Hartantyo mengatakan sejauh ini kajian proyek tersebut masih dalam pembahasan.

“Belum dibicarakan lebih jauh. Belum dipanggil pak Menteri [Budi Karya Sumadi]. Karena kan ada sejumlah hal yang juga dibahas dengan Jepang, FS-nya juga masih review,” ujarnya , Kamis (23/6/2022).

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia melanjutkan pembahasan proyek kereta semi cepat Jakarta–Surabaya kepada pemerintah Jepang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam lawatannya ke Jepang pada Rabu (22/6/2022) menjelaskan bahwa saat ini konsep kereta semi cepat Jakarta–Surabaya sudah dibahas untuk melakukan finalisasi dengan dengan kajian kelayakan atau feasibility study (FS). Menhub menilai apabila proyek ini bisa berjalan dengan mulus, jarak Jakarta-Surabaya bisa ditempuh kurang dari 6 jam.

"Konsep kereta semi cepat Jakarta–Surabaya sudah ada konsep yang diberikan. Untuk mengukur dengan cermat bagaimana kondisi lapangan dan trase yang dilakukan membutuhkan waktu satu tahun," ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (22/6/2022).

Pemerintah telah membahas untuk mengerjakan proyek ini dan membaginya dengan dua tahap. Tahap pertama akan lebih dahulu dilakukan di Jakarta-Semarang. Setelah itu, baru akan dilanjutkan ke Semarang-Surabaya. Dia memperkirakan kajian proyek tersebut akan berlangsung selama satu tahun atau maksimal dua tahun.

Dalam pendetailan studi kelayakan pemerintah akan mendalami persoalan realignment jalur kereta api. Waktu pelaksanaannya akan berlangsung kurang lebih dua sampai empat tahun.

Ketika dikonfirmasi lebih jauh terkait dengan nilai investasi proyek ini, Menhub memastikan baru dapat diketahui setelah selesai dilakukan studi kelayakan. Menteri yang akrab disapa BKS tersebut menekankan bahwa proyek ini merupakan upaya realignment terhadap jalur yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini