Vaksin PMK Tahap I Sudah Terdistribusi ke 19 Provinsi Tertular

Bisnis.com,24 Jun 2022, 10:27 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Seorang dokter hewan menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kementerian Pertanian Nasrullah menyampaikan distribusi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap satu per 24 Juni 2022 sudah mencapai 655.100 dari 800.000 total vaksin darurat.

“Hari ini sudah tiba semua vaksin 655.000 sesuai dengan ketersedian vaksin saat ini,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jumat (24/6/2022).

Provinsi yang sudah menerima vaksin PMK yaitu Aceh, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Kep. Bangka Belitung. Di Pulau Jawa yaitu Banten, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Sementara itu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat juga telah menerima vaksin PMK.

Seluruh 19 provinsi yang telah menerima vaksin akan mulai melakukan vaksinasi secara serentak pada 25 Juni 2022.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementan telah melakukan vaksinasi di provinsi dengan kasus tertinggi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Hingga hari ini pukul 10.00 WIB, sudah 3.174 ekor hewan ternak telah menerima vaksin.

 

Dia menambahkan, pengadaan vaksin PMK bersumber dari dana PEN. Dari rencana pengadaan 3 juta dosis, masih ada 2,2 juta vaksin belum bisa dikirim karena revisi dan penetapan anggaran yang belum selesai.

 

“Kami sudah mem-breakdown per item yang dibutuhkan. Kami sudah merencanakan di bulan Juni sampai Juli ketersediaan 3 juta dosis, itu amunisi kita,” lanjut Nasrullah.

 

Kepala Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Suharyanto melaporkan per 23 juni 2022, pemerintah telah mendistribusikan 620.700 dosis vaksin tahap satu ke 19 provinsi tertular.  

 

Dalam kesempatan yang sama, Suharyanto yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan rasa optimis dalam menangani PMK berkaca dari penanganan Covid-19.

 

“Kita punya pengalaman Covid-19, sudah punya model dalam penanganan, mudah-mudahan ini bisa diterapkan efektif dan efisien dalam menangani PMK,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini