Pinjaman KUR Bank Sumut untuk Tolak Rentenir

Bisnis.com,24 Jun 2022, 06:45 WIB
Penulis: Nanda Fahriza Batubara
Ilustrasi KUR untuk peternak di Sumatra Utara./Bisnis-Asep Mulyana

Menurut Ijeck, selama ini masih banyak pelaku UMKM yang belum tersentuh program KUR. Alasannya beragam, mulai dari ketidakpahaman hingga campur tangan tengkulak alias rentenir.

"Mereka lebih sering pinjam uang sama rentenir. Padahal KUR ini jauh lebih murah. KUR benar-benar solusi untuk UMKM kita, karena bunganya ringan," kata Ijeck.

Hingga Triwulan I 2022, penyaluran kredit Bank Sumut tumbuh 7,26 persen (yoy). Pada Maret 2022, kredit yang telah disalurkan mencapai Rp25,6 triliun.

Komposisinya terdiri atas kredit produktif sebanyak 40 persen dan kredit konsumtif 60 persen.

Kredit tersebut disalurkan kepada kalangan UMKM dengan persentase sebesar 30 persen dan selebihnya mencapai 70 persen untuk non UMKM.

Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengatakan, komposisi prosi penyaluran kredit kini menjadi perhatian pihaknya. Bank Sumut berupaya agar tahun ini porsi kredit untuk UMKM mampu mendominasi objek penyaluran.

"Inilah yang menjadi tantangan buat kami untuk ke depan. Mulai tahun ini, kami juga mencanangkan tetap meningkatkan porsi UMKM lebih dari harapan, khususnya harapan pemegang saham," kata Rahmat, Minggu (8/5/2022).

Sebagai gambaran, Bank Sumut menerima alokasi KUR Bank Sumut senilai Rp1 triliun pada 2021 lalu. Namun hingga tutup tahun, total KUR yang disalurkan baru 75 persen atau sekitar Rp750 miliar kepada sekitar 15.000 nasabah. Walau tak mencapai target, persentase penyaluran KUR Bank Sumut meningkat pada 2021 dibanding 2020. Pada tahun lalu, KUR yang disalurkan mencapai Rp750 miliar. Sedangkan pada 2020 hanya Rp500 miliar. Dengan kata lain, terjadi penambahan Rp250 miliar.

Untuk itu, menurut Rahmat, Bank Sumut telah meramu formula khusus demi meningkatkan persentase penyaluran KUR pada 2022.

"Pada 2022 ini, kami sudah punya strategi-strategi khusus, bagaimana supaya sektor UMKM ini bisa lebih besar porsinya yang bisa kami realisasikan di tahun ini," kata Rahmat.

Pada kesempatan berbeda, Rahmat juga membocorkan inovasi Bank Sumut dalam upaya meningkatkan penyaluran KUR pada tahun ini. Pihaknya mengoperasikan 10 unit kendaraan roda empat yang akan mendatangi seluruh pasar tradisional. Tujuannya menyasar langsung kalangan pedagang. Program itu dijuluki kantor cabang mobile.

"Nantinya pinjaman bisa langsung cair dan pedagang bisa memilih, mau membayar harian, bulanan atau tahunan. Program ini juga untuk menghentikan aksi rentenir," kata Rahmat.

Menurut Rahmat, penyaluran KUR pada tahun lalu dilakukan Bank Sumut dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hal itu disebabkan kondisi perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Dalam penyaluran KUR, Bank Sumut menggunakan metode klaster. Pada rapat Kamis (23/6/2022), Bank Sumut melaporkan telah menjalin kerja sama program penyaluran KUR Klaster pada bidang pertanian dan peternakan. Sejauh ini, terdapat sejumlah daerah di Sumatra Utara yang sudah merealisasikan program tersebut.

Antara lain KUR Klaster Jagung di Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Tapanuli Utara. Kemudian KUR Klaster Padi di Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah. Lalu KUR Klaster Sapi di Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Kabupaten Serdang Bedagai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini