Bos Bank Neo Commerce (BBYB) Beberkan Rencana Bisnis 2022, dari QRIS, BNPL, hingga Reksa Dana

Bisnis.com,25 Jun 2022, 14:18 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) telah menyusun sejumlah rencana bisnis serta strategi perseroan di tahun 2022, mulai dari fitur Quick Response Code Indonesian Standard alias QRISBuy Now Pay Later atau BNPL, hingga investasi reksa dana.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengungkapkan perseroan akan terus membangun digital financial services terkait dengan pembayaran dan transaksi, serta digital financial social interaction.

Dengan demikian, Tjandra berharap nasabah BBYB akan terfasilitasi dengan adanya satu aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dalam satu genggaman, yaitu melalui aplikasi neobank. Selain itu, di dalam aplikasi ini, nasabah juga bisa berinteraksi satu sama lain, di antaranya dengan hadirnya fitur Neo Chat dan Neo World.

Tak berhenti di sana, emiten bank digital bersandi saham BBYB ini juga sudah meluncurkan business page dengan nama Neo Bisnis untuk mengakomodir para nasabah yang memiliki usaha.

“Di tahun ini cukup banyak fitur yang akan kami perkenalkan, seperti fasilitas QRIS [Quick Response Code Indonesian Standard] yang akan tersedia di layanan aplikasi neobank dalam 1 sampai 2 bulan ke depan,” kata Tjandra kepada Bisnis, Sabtu (25/6/2022).

Selain fitur QRIS, Tjandra membeberkan perseroan juga akan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, dan produk lainnya.

Terbaru, bank dengan maskot kucing Neo itu juga telah bekerja sama dengan platform Lakuemas yang memungkinkan nasabah untuk dapat melakukan transaksi jual dan beli emas langsung melalui aplikasi neobank.

Untuk itu, Tjandra menyatakan BBYB akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan layanan yang lebih luas bagi masyarakat.

Sementara itu, dari sisi target jumlah nasabah, Tjandra berharap perseroan bisa mengantongi 10-15 juta nasabah baru hingga akhir 2022. Caranya, yakni dengan meningkatkan stickiness agar nasabah terus aktif menggunakan layanan neobank. 

“Kami juga akan meningkatkan lending capability melalui direct loan, Neo Pinjam, Buy Now Pay Later yang akan hadir di semester dua,” ungkapnya.

Strategi lainnya adalah dengan membuat priority banking untuk melayani nasabah wealth melalui mutual funds dan bancassurance secara online dan offlineAdapun target aset lending loans hingga akhir 2022 di kisaran Rp10-12 triliun. 

“Kami juga mengeluarkan layanan dan produk baru, di antaranya adalah Neo Pinjam,  produk kredit pinjaman bagi nasabah,” jelasnya.

Hingga Mei 2022, Tjandra mengatakan bahwa Bank Neo Commerce telah menjadi bank digital bernasabah terbanyak di Indonesia, yakni dengan lebih dari 17 juta nasabah dengan monthly active user (MAU) mencapai 3 juta nasabah aktif. Di sisi lain, aplikasi neobank telah diunduh lebih dari 20 juta kali sejak diluncurkan pada akhir Maret 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini