Adhi Karya (ADHI) Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

Bisnis.com,26 Jun 2022, 19:44 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), mengatakan telah melakukan pelunasan pokok dan bunga obligasi pada Juni 2022 sesuai dengan tanggal jatuh tempo. 

Pada 2022, Adhi Karya juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap III Tahun 2022 pada 25 Mei 2022 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp3,75 triliun. ADHI mengklaim aksi korporasi itu mendapatkan respons positif.

Berdasarkan laporan mingguan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo  pada Kamis (26/6/2022), dari 29 obligasi  korporasi jatuh tempo pada Juni 2022, ADHI memiliki dua obligasi yang jatuh tempo dengan total nilai Rp3,55 triliun. 

Adapun, surat utang itu terdiri atas Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 jatuh tempo pada 21 Juni 2022 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 Seri A dengan jatuh tempo 25 Juni 2022. 

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menyampaikan untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 telah dilunasi sesuai dengan tanggal jatuh tempo. 

“Pelunasan pokok dan bunga obligasi PUB II Tahap I Tahun 2017 sendiri telah kami lakukan sesuai dengan tanggal jatuh tempo,” katanya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu. 

Farid mengatakan bahwa pelunasan dana obligasi tersebut salah satunya berasal dari penerbitan obligasi di tahun ini uang salah satu tujuannya adalah refinancing

Dia menjelaskan, penerbitan obligasi PUB III Tahap III Tahun 2022 bertujuan untuk me-reprofiling utang jangka pendek ADHI menjadi jangka panjang agar lebih memberikan ruang dari sisi cash flow perusahaan.

Selain itu, Farid juga mengatakan bahwa tujuan lain dari penerbitan obligasi di tahun ini adalah untuk modal kerja proyek yang diharapkan dapat menjadi hutang produktif sehingga dapat mendorong kinerja ADHI ke depan.

“ADHI telah menerbitkan Obligasi PUB III Tahap III Tahun 2022 dengan respon yang baik [oversubscribed] dari market sehingga berhasil mendapatkan rate kupon rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan penerbitan obligasi-obligasi sebelumnya,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini