Bisnis.com, JAKARTA - PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) atau Marein meyakini meningkatnya klaim asuransi kredit di industri asuransi umum pada awal tahun ini tidak akan terlalu berdampak terhadap perseroan.
Direktur Marein Trinita Situmeang mengatakan bahwa portofolio bisnis reasuransi kredit sangat kecil. Tercatat jenis produk ini tidak sampai 10 persen dari total portofolio bisnis perseroan. Ia menilai kalaupun klaim asuransi kredit di industri asuransi umum meningkat lagi ke depan, diperkirakan tidak berdampak banyak terhadap perseroan.
"Kami memang tidak terlalu banyak portofolio di asuransi kredit dan kami melihat asuransi kredit itu manajemen dan cara underwritingnya harus berbeda dari lini bisnis lainnya karena ini menyangkut premi asuransi dan reasuransi jangka panjang," kata Trinita kepada Bisnis, dikutip Senin (27/6/2022).
Dalam 2-3 tahun ke belakang, kata Trinita, perseroan juga telah melakukan perbaikan terkait alokasi portofolio reasuransi kredit, termasuk terkait pencadangan dan pembukuan preminya.
Sementara itu, menurut Presiden Direktur Marein Yanto Jayadi Wibisono, reasuransi umum biasanya menanggung risiko kredit macet dalam pertanggungan asuransi kredit. Dia pun berharap pelaku industri jasa keuangan dapat melakukan manajemen risiko dengan baik, terutama untuk mengantisipasi potensi kredit macet bila kebijakan relaksasi kredit dicabut tahun depan.
"Covid ini juga kemarin teman-teman dapat relaksasi dari pemerintah untuk perusahaan pembiayaan. Relaksasi masih berlaku sampai Maret tahun depan. Mudah-mudahan teman-teman industri keuangan punya cukup waktu melakukan perbaikan di manajemen risikonya sehingga waktu relaksasi dicabut jangan sampai jadi masalah," kata Yanto.
"Tapi sekali lagi Marein portofolio asuransi kredit kecil, kalaupun ada dampak masih bisa kami kelola," imbuhnya.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), klaim dibayar asuransi kredit tercatat mencapai Rp1,9 triliun sepanjang kuartal I/2022. Angka ini meningkat cukup signifikan sebesar 47,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,3 triliun.
Rasio klaim asuransi kredit pun tercatat meningkat dari 45,4 persen pada kuartal I/2021 menjadi 58,8 persen pada kuartal I/2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel