Kasus Covid-19 Naik dan Penyebaran Omicron BA4 dan BA5 di Indonesia

Bisnis.com,29 Jun 2022, 05:00 WIB
Penulis: Szalma Fatimarahma
Ilustrasi Omicron./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus Virus Corona (Covid-19) pada Selasa (28/6/2022) sebanyak 2.167 kasus. Total kasus positif sampai dengan hari ini mencapai 6.084.063 kasus.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi hari ini yaitu dengan 1.250 kasus, disusul Jawa Barat dengan penambahan 425 kasus.

Selanjutnya, Banten melaporkan penambahan 227 kasus positif, Jawa Timur 109, dan Bali 54 kasus positif.

Untuk jumlah kasus sembuh, Satgas mencatat sebanyak 1.170 penambahan sehingga secara total menjadi 5.912.025 kasus pada Selasa (28/6/2022).

Untuk kasus meninggal, terjadi penambahan sebanyak 2 kasus, sehingga total kasus meninggal mencapai 156.728 orang. Pada saat yang sama, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat kasus aktif naik sebanyak 995 kasus, sehingga total kasus aktif menjadi 15.310 kasus.

 Pakar epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman menerangkan bahwa masyarakat yang terjangkit Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 sudah dapat menularkan virus atau bersifat infeksius dalam waktu yang cukup singkat, yakni selama 1x24 jam.

Hal ini yang menyebabkan tingginya kasus penyebaran subvarian BA.4 dan BA.5 serta melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia selama beberapa pekan ke belakang.   

Meskipun demikian, Dicky menegaskan bahwa penderita baru akan menerima hasil tes Covid-19 yang positif pada hari kelima hingga ketujuh setelah diri mereka terpapar virus tersebut.

“Hasil tes tersebut umumnya baru akan positif pada hari kelima hingga ketujuh setelah paparan. Artinya, dalam beberapa hari sebelum terdeteksi positif, penderita sudah dapat menularkan subvarian BA.4 dan BA.5,” jelas Dicky kepada Bisnis, Senin (28/6/2022).

Mengutip dari jurnal Neutralization Escape by SARS-CoV-2 Omicron Subvariants BA.2.12.1, BA.4, and BA.5, secara substansial, subvarian BA4 dan BA5 akan lolos dari antibodi penetral yang disebabkan oleh vaksinasi dan infeksi serta memiliki mutasi yang dapat meningkatkan kemampuan virus untuk menghindari antibodi dalam tubuh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini