Biang Kerok IHSG dan Bursa Asia Tertekan, Rekomendasi Saham BBRI hingga ABBA

Bisnis.com,29 Jun 2022, 08:15 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Layar elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Di tengah pelemahan Bursa Asia, IHSG dapat bergerak bearish dengan resistance di 7.079 dan support di 6.882. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Saham di Asia Pasifik bersama IHSG diperkirakan mengalami penurunan serentak pada perdagangan Rabu (29/6/2022), setelah Wall Street berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa (28/6/2022) waktu setempat. Pelaku pasar akan mengawasi laporan data penjualan ritel Australia dan rilis data keyakinan konsumen Jepang.

Tim Analis OCBC Sekuritas menyebutkan saham-saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan semalam setelah data keyakinan konsumen memperlihatkan hasil di bawah ekspektasi. Indeks keyakinan konsumen AS turun dari 103,2 pada Mei menjadi 98,7 pada Juni 2022.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,56 persen ke 30.946. Selanjutnya, S&P 500 tergelincir 2,01 persen ke 3.821,55, dan indeks komposit Nasdaq Composite anjlok 3 persen ke 11.181.

“Di sisi lain China memutuskan mengurangi durasi karantina untuk kedatangan internasional untuk pertama kalinya dalam 2 tahun. Masa karantina kedatangan internasional berkurang dari 21 hari menjadi 7 hari setelah kedatangan,” tulis tim OCBC Sekuritas.

Untuk perdagangan hari ini, OCBC Sekuritas memperkirakan IHSG dapat bergerak bearish dengan resistance di 7.079 dan support di 6.882.

Saham yang bisa dicermati hari ini antara lain MFIN yang akan meningkatkan belanja operasionalnya dan perseroan berencana menerbitkan sukuk senilai Rp650 miliar. BMTR yang berencana menawarkan obligasi dan sukuk dengan nilai Rp1,3 triliun juga bisa menjadi perhatian investor. Selain itu, INDR berencana membagikan dividen senilai Rp41,42 miliar.

Selain itu, secara teknikal saham pilihan OCBC Sekuritas berikut ini:


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini