Update Perang Rusia Vs Ukraina: Mal Dirudal, Zelensky Sebut Putin Teroris

Bisnis.com,29 Jun 2022, 13:05 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
Petugas membawa warga yang terluka setelah lingkungan kompleks apartemen dihantam beberapa kali dengan tembakan saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut di Kharkiv, Ukraina. REUTERS/Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai pemimpin negara teroris. Hal ini diungkapnya setelah pasukan Rusia disebut telah mengirim rudal ke pusat perbelanjaan di Ukraina.

Dikutip dari The Guardian, Rabu (29/6/2022) serangan ke mal tersebut telah menewaskan setidaknya 18 orang dan 59 orang terluka yang mana 25 di antaranya tengah menjalani perawatan insentif di rumah sakit.

Ditekan situasi yang kian memanas, Zelenskyy mendesak PBB untuk memberi ultimatum berupa pengusiran terhadap militer Rusia dan pertanggungjawaban negara tersebut.

Lewat video pidatonya, ia menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB untuk membentuk pengadilan internasional dan menyelidiki tindakan penjajahan yang dilakukan Rusia di tanah Ukraina.

Menurutnya tindakan mendesak itu diperlukan untuk membuat Rusia mengentikan pembunuhan masal. Jika tidak segera ditindak, Rusia akan melakukan serangan teroris ke nagra-negara lain, terutama negara-negara Baltik dan Polandia.

Lebih lanjut, Zelenskyy meminta PBB untuk melihat langsung kondisi negaranya saat ini, khususnya di pusat perbelanjaan Kremenchuk yang habis diserang rudal.

"Saya menyarankan PBB mengirim perwakilan khusus, atau sekretaris jenderal PBB sehingga dapat secara independen menemukan informasi dan melihat bahwa ini memang serangan rudal Rusia," katanya dikutip dari The Guardian, Rabu (29/6/2022).

Tim penyelamat saat ini tengah bekerja menyisir kehancuran yang diakibatkan serangan tersebut. Pasalnya, selain korban jiwa, puluhan orang lainnya masih hilang.

Di sisi lain, tentara Rusia mengklaim tak menargetkan pusat perbelanjaan untuk melancarkan serangan. Mereka hanya menyerang depot senjata milik pasukan Ukraina.

Namun justru ledakan dari serangan tersebut memicu kobaran api hingga menghanguskan pusat perbelanjaan. Rusia bahkan mengklaim mal tersebut tidak beroperasi saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini