Hasil RUPS Malindo MAIN: Nihil Dividen, Laba Rp60,4 Miliar untuk Kas

Bisnis.com,29 Jun 2022, 12:10 WIB
Penulis: Hafiyyan & Iim Fathimah Timorria
Sunny Gold, salah satu produk makanan olahan PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN). Malindo Feedmill memutuskan tidak membagikan dividen dari raihan laba 2021 dalam RUPST. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perunggasan PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih 2021.

Direktur Malindo Feedmill Rudy Hartono menyampaikan 4 agenda RUPS Malindo hari ini berjalan dengan baik. Terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2021, RUPS memutuskan tidak membagikan dividen.

"Hasil RUPS berjalan baik semua. Tahun ini tidak bagi dividen karena hasil usaha 2021 akan digunakan untuk memperkuat keuangan perusahaan," jelasnya dalam paparan publik setelah RUPS, Rabu (29/6/2022).

Ada empat agenda RUPST Malindo. Pertama, persetujuan laporan tahunan perseroan dan pengesahan laporan keuangan untuk tahun buku 2021. Kedua, penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2021

Ketiga, penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) independen yang akan melakukan audit laporan keuangan perseroan
untuk tahun buku 2022. Keempat, penetapan gaji dan tunjangan anggota dewan komisaris dan direksi.

Malindo Feedmill membukukan laba bersih sepanjang 2021. Kondisi ini berbalik dibandingkan dengan rugi yang dicatatkan perusahaan pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih pada 2021 berjumlah Rp60,37 miliar. Pada 2020, MAIN mencatat kerugian sebesar Rp38,83 miliar.

Kinerja positif MAIN sejalan dengan penjualan bersih yang tumbuh 30,42 persen YoY dari Rp7,0 triliun menjadi Rp9,13 triliun. Penjualan Malindo pada 2021 didominasi oleh produk pakan dengan nilai Rp5,82 triliun, penjualan anak ayam usia sehari (DOC) sebesar Rp1,61 triliun, dan ayam broiler sebanyak Rp1,31 triliun.

Sementara itu, penjualan makanan olahan menyumbang Rp110,12 miliar dan penjualan lain-lain Rp267,63 miliar. Seiring dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan MAIN ikut terkerek. Pos pengeluaran ini naik 35,06 persen YoY dari Rp 6,34 triliun pada 2020 menjadi Rp8,57 triliun pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini