Kencana Energi (KEEN) Setor Dividen US$7,99 Juta atau Rp5,46 per Saham

Bisnis.com,29 Jun 2022, 18:05 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Kiri ke kanan: Direktur KEEN Giat Widjaja, Wakil Presiden Direktur KEEN Wilson Maknawi, Direktur KEEN Karel Sampe Pajung, dan Direktur KEEN Takasawa Kanzunori/Bisnis-Mutiara Nabila.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor energi baru terbarukan (EBT), PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN) bersiap membagikan dividen tahun buku 2021 yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini (29/6/2022).

Wakil Direktur Utama Kencana Energi Wilson Maknawi mengatakan berdasarkan hasil RUPST, pemegang saham KEEN menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan 2021, menyetujui dan menetapkan penggunaan laba tahun buku 2021 dengan pembagian dividen final sebesar US$1,35 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 16,8 persen dari laba bersih 2021 sebesar US$7,99 juta, sehingga dividen per saham yakni Rp5,46 per saham.

"Sementara itu, sisa laba bersih sebesar US$6,64 juta akan digunakan untuk operasional perusahaan," jelas Wilson dalam paparn publik, Rabu (29/6/2022).

Sebagai perbandingan, pada RUPST KEEN 31 Agustus 2021, pemegang saham perseroan juga menyetujui pembagian dividen 11,57 persen dari laba bersih 2020, atau sama dengan US$1 juta, dengan dividen di angka Rp3,88 per saham.

Sementara itu, Direktur Keuangan Kencana Energi Giat Widjaja menyampaikan dari sisi kinerja, sepanjang kuartal I/2022, perseroan meraih laba bersih US$3,24 juta atau setara dengan Rp47 miliar (kurs Rp 14.500/US$), meroket 145 persen dari kuartal I/2021 senilai US$1,32 juta.

"Kenaikan laba bersih ini seiring dengan pendapatan KEEN yang melonjak 37,41 persen menjadi US$9,66 juta atau setara Rp140 miliar, dari kuartal I/2021 sebesar US$7,03 juta," ungkap Giat.

KEEN juga mampu memangkas beban langsung hingga 81 persen menjadi US$568,77 juta atau setara Rp8,25 miliar dari sebelumnya US$3,04 juta.

Sepanjang 2021, Perseroan juga berhasil mencetak pendapatan US$36,55 juta atau setara Rp530 miliar, naik 43,98 persen dari 2020 senilai US$25,39 juta.

"Sebesar 53,72 persen pendapatan disumbang proyek konsesi, 33,29 persen dari bunga konsesi, dan 12,99 persen dari penjualan listrik EBT," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini