Founder dan CEO CardUp, Nicki Ramsay mengungkap bahwa pihaknya justru telah lama mengakui Grup Modalku sebagai pemimpin pasar regional dalam bidang pinjaman UMKM secara digital.
"Kami juga melihat Grup Modalku sebagai pasangan komplementer untuk keahlian kami di bidang pembayaran. Akuisisi ini mencerminkan sinergi strategis dan budaya yang kuat di antara kedua pihak. Kami memiliki misi yang sama untuk memberdayakan UMKM dan menyediakan sarana bagi mereka untuk meningkatkan bisnis operasional dan mengelola arus kas," jelasnya.
Sebagai informasi, CardUp berdiri pada 2016, sebagai solusi pembayaran di mana individu dan badan usaha dapat membayar pemasok dan menerima pembayaran dari pelanggan secara digital.
Saat ini, CardUp telah hadir di Singapura, Malaysia, dan Hong Kong, melayani puluhan ribu usaha, termasuk usaha mikro, UKM, serta perusahaan korporat dalam industri B2B dan C2B.
Para pelaku usaha tampak menggunakan layanan CardUp untuk transaksi yang berhubungan dengan pembayaran gaji, pembayaran sewa, pajak korporat, pembayaran vendor, arus piutang, dan biaya antar negara.
CardUp memperoleh permintaan tinggi dari usaha-usaha yang ingin menghemat waktu dan uang lewat digitalisasi transaksi pembayaran. Tingkat permintaan tinggi bagi layanan CardUp pun tercermin dalam tren pertumbuhannya, di mana terjadi peningkatan sekitar 53 persen setiap kuartal.
"Kami percaya bahwa CardUp memiliki masa depan yang cerah dengan Grup Modalku dan kami senang akan bekerja sama dalam perjalanan baru ini. Akuisisi ini datang pada saat yang tepat," ungkap Nicki.
Sebab, menurut Nicki segmen UMKM diproyeksikan akan menggerakkan pasar keuangan digital ASEAN menjadi sebesar US$60 miliar pada 2025, sedangkan sektor pembayaran usaha (business payments) regional diproyeksikan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan atau CAGR 10 persen selama lima tahun ke depan.
Terlebih, transformasi digital terhadap proses keuangan menjadi tren bagi UMKM di Asean. Digitalisasi UMKM menghemat waktu dan uang, serta meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan melalui penggunaan sarana dan layanan yang lebih canggih.
Setelah proses akuisisi selesai dan disetujui regulator, Grup Modalku akan menyambut Nicki Ramsay sebagai anggota tim manajemen untuk memimpin usaha bidang pembayaran dan tetap mempertahankan semua karyawan CardUp di Asia.
CardUp akan terus mengoperasikan layanan bisnis dan konsumennya, serta melanjutkan hubungan jangka panjangnya dengan para partner, penerbit kartu, dan mitra media.
Ke depan, Grup Modalku dan CardUp berencana memanfaatkan sinergi antarperusahaan, yaitu melalui sumber daya manusia yang komplementer, inovasi teknologi, serta kemitraan perbankan dan teknologi untuk terus memberdayakan UMKM di Asean.
Sebagai informasi, saat ini jumlah penyaluran pinjaman Grup Modalku kepada UMKM telah mencapai Rp35,60 triliun kepada lebih dari 5 juta transaksi pinjaman UMKM di Asia Tenggara, mencakup Modalku di Indonesia dan Funding Societies di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Terkhusus Modalku Indonesia, akumulasi penyaluran sejak berdiri sampai Mei 2022 mencapai Rp5,5 triliun kepada lebih dari 68.000 UMKM, disumbang periode berjalan tahun 2022 senilai lebih dari Rp592 miliar.
Saat ini, outstanding pinjaman tersisa yang dikelola Modalku Rp270 miliar kepada 19.666 UMKM selaku peminjam aktif. Tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) 94,88 persen. Modalku juga telah menggandeng lebih dari 200.000 pendana, baik individu maupun institusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel