Bisnis.com, JAKARTA – Bank milik salah satu orang terkaya Indonesia, Dato Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu (29/6/2022) memutuskan melakukan pencadangan laba .
Sekadar informasi, rapat yang dihelat di Mayapada Tower 2 Lantai 9 itu mengagendakan sebanyak 6 mata acara RUPST dan 1 mata acara RUPSLB. Untuk RUPST, MAYA menyetujui penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun lalu, sebesar Rp44,12 miliar.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan untuk memenuhi ketentuan Pasal 39 anggaran dasar perseroan juncto Pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) untuk melakukan cadangan dari laba bersih setiap tahun, sampai cadangan mencapai 20 persen dari total modal disetor.
“Dengan ini kami mencadangkan sebesar 2,27 persen dari laba bersih tahun 2021, yakni sebesar Rp1 miliar,” kata Hariyono dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Adapun sisanya, yakni sebesar Rp43,12 miliar akan dicatatkan sebagai laba yang ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Bank Mayapada.
Selain itu, RUPST juga menyetujui laporan realisasi penggunaan dana penawaran umum terbatas XIII (PUT XII) Bank Mayapada tahun 2021 yang setelah dikurangi biaya-biaya Rp1,99 triliun yang telah direalisasikan seluruh penggunaannya pada triwulan IV/2021 untuk ekspansi usaha melalui penyaluran kredit.
Selanjutnya, rapat menyetujui penetapan besaran gaji dan jenis remunerasi serta fasilitas lainnya yang diberikan perseroan kepada anggota dewan komisaris dan anggota direksi perseroan untuk tahun buku 2022.
“Memberikan kuasa kepada dewan komisaris, dengan memperhatikan saran dari komite remunerasi dan nominasi perseroan, untuk menetapkan besarnya remunerasi sebesar-besarnya Rp27,68 miliar,” ungkapnya.
Lalu, memberikan kuasa kepada dewan komisaris untuk menetapkan rincian remunerasi kepada masing-masing komisaris perseroan serta memberikan kuasa kepada dewan komisaris untuk menetapkan jumlah remunerasi dan fasilitas lain untuk direksi perseroan.
Berikutnya, RUPST Bank Mayapada juga menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan anggota direksi perseroan. Dengan demikian, rapat memberhentikan Jusak Pranoto sebagai direktur perseroan dan mengangkat Prof. DR. Miranda S. Goeltom, S.E., MBA sebagai wakil komisaris utama perseroan.
“Pemberhentian dan pengangkatan masa berlaku efektif sejak ditutupnya rapat ini, dengan jangka waktu mengikuti masa jabatan anggota direksi lainnya,” jelasnya.
Berikut adalah susunan dewan komisaris dan direksi PT Bank Mayapada Internasional Tbk. terbaru sebagai berikut:
Dewan Komisaris MAYA
Komisaris Utama : Dato’ Sri Prof. DR. Tahir, MBA
Wakil Komisaris Utama : Prof. DR. Miranda S. Goeltom, S.E., MBA *)
Komisaris : Ir. Hendra
Komisaris Independen : Ir. Kumhal Djamil, SE
Direksi MAYA 2022
Direktur Utama : Hariyono Tjahjarijadi
Wakil Direktur Utama : Thomas Arifin
Direktur : Andreas Wiryanto
Direktur : Rudy Mulyono
Direktur : Harry Sasongko Tirtotjondro
*) Berlaku efektif setelah mengikuti penilaian kemampuan dan kepatutan dan memperoleh persetujuan dari otoritas jasa keuangan (OJK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel