Rusia Ancam Norwegia Gara-gara Blokade Barang ke Pulau Svalbard

Bisnis.com,30 Jun 2022, 09:25 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov seusai penandatanganan dokumen kerja sama Rencana Konsultasi Kemenlu RI-Kemenlu Federasi Rusia Tahun 2017-2019 di Gedung Pancasila, Jakarta, 9 Agustus 2017./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Rusia memberi ultimatum kepada Norwegia setelah negara itu melarang masuk barang ke pemukiman penduduk Rusia di Kepulauan Svalbard, demikian dilansir dari AlJazeera pada Rabu (29/6/2022).

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Norwegia sengaja membatasi barang-barang Rusia masuk ke Kepulauan Svalbard.

Akibatnya, kerja konsulat jenderal Rusia dan pertambangan batu bara di Spitsbergen, pulau terbesar di Svalbard, terganggu.

“Kami memastikan tindakan tak bersahabat terhadap Rusia akan mengarah pada tindakan pembalasan yang sesuai,” ancam Lavrov.

Lavrov menambahkan kendaraan yang membawa makanan dan persediaan medis terjebak di perbatasan Rusia - Nowegia. Dia meminta agar Norwegia menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Di sisi lain, Norwegia mengonfirmasi ada kendaraan Rusia yang dilarang masuk. Namun tindakan ini dilakukan atas dasar sanksi yang melarang perusahaan transportasi Rusia membawa barang ke wilayah Norwegia, bukan untuk mengganggu aktivitas tambang batu bara Rusia di Spitsbergen.

“[Barang kebutuhan] tidak harus lewat daratan Norwegia dengan truk Rusia,” ungkap Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt, sesuai laporan AlJezeera.

Huitfeldt menyarankan agar Rusia mencari cara lain untuk mengirim barang ke Kepulauan Svalbard. Dia juga menyatakan keadaan di kota Barentsburg, pemukiman penambang Rusia, masih normal.

“Warga punya akses ke makanan dan obat-obatan,” ungkap Huitfeldt.

Untuk diketahui, Kepulauan Svalbard berada di wilayah Norwegia. Meski begitu, sesuai perjanjian yang ditandatangani kedua negara pada 1920, Rusia punya hak memanfaatkan sumber daya alam di Kepulauan Svalbard. Sebagian besar pemukiman di Svalbard juga dipenuhi oleh warga negara Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini