Premi 'Receh' Dongkrak Jumlah Pemegang Polis Asuransi Jiwa

Bisnis.com,30 Jun 2022, 06:12 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati industri asuransi jiwa mengalami perlambatan dari sisi pendapatan premi, muncul kabar baik dari bertumbuh pesatnya total polis, terutama segmen pemegang polis perorangan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengungkap bahwa pertumbuhan total polis sebesar 17,4 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2022 menjadi 20,8 juta polis merupakan fenomena yang langka.

Sebab, selama periode yang sama tiga tahun belakangan, total polis terbilang stagnan di kisaran 17 juta. Adapun, jumlah uang pertanggungan pada kuartal I/2022 senilai Rp4,24 triliun pun terbilang mirip-mirip sejak 2019.

Apabila dilihat lebih dalam, ternyata pertumbuhan pada kuartal I/2022 ini terdongkrak segmen pemegang polis perorangan yang naik 18,3 persen yoy, tepatnya dari 17,2 juta menjadi 20,4 juta. Sementara itu, total pemegang polis kumpulan terkoreksi 13,8 persen ke kisaran 460.000 polis.

"Polis perorangan meningkat 3 jutaan dalam suatu kuartal, itu fenomena yang di luar kebiasaan. Menariknya, kalau saya total dan rata-rata, premi mereka itu di bawah Rp500.000," ujarnya dalam diskusi Insurance Industry Mid-Year Outlook bersama The Iconomics, Rabu (29/6/2022).

Fenomena premi 'receh' ini turut tergambar dari total uang pertanggungan pada kuartal I/2022, di mana uang pertanggungan pemegang polis perorangan turun tipis 0,4 persen yoy menjadi Rp2,3 triliun. Senada, uang pertanggungan asuransi kumpulan pun terkoreksi 8 persen yoy menjadi Rp1,95 triliun.

Namun demikian, peningkatan jumlah polis ini turut diiringi jumlah tertanggung yang meningkat 18,1 persen yoy menjadi 75,4 juta orang. Terbagi segmen perorangan sebanyak 21,2 juta orang yang tercatat tumbuh 16,4 persen yoy, dan segmen kumpulan sebanyak 54,1 juta orang yang meningkat 18,8 persen yoy.

"Jadi saya kira ada beberapa perusahaan anggota AAJI yang sudah mulai menyasar atau menjual produknya ke masyarakat menengah ke bawah. Karena jumlah pertumbuhan 3 juta itu tidak sedikit. Semoga bisa berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya," tambahnya.

Togar menyebut AAJI pun menyambut baik fenomena ini, karena bisa meningkatkan kesadaran berasuransi masyarakat lewat mematahkan persepsi negatif yang berkembang sebelumnya, di mana asuransi jiwa dianggap layanan finansial yang mahal dan hanya bisa dimiliki kalangan tajir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini