Catatkan Laba Rp1,6 Triliun, Bos Jasa Raharja Beberkan Kuncinya

Bisnis.com,30 Jun 2022, 14:32 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Raharja membukukan perolehan laba senilai Rp1,6 triliun sepanjang 2021 atau naik 7,97 persen secara year-on-year (yoy). Kinerja positif ini turut menyumbang perolehan laba konsolidasi BUMN yang naik hampir 1.000 persen pada 2021, sekaligus memberikan dampak positif ke sektor asuransi Indonesia dan memberikan multiplier effect ke sektor transportasi.

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan, capaian kinerja positif di tengah kondisi pemulihan ekonomi Indonesia yang terus bangkit dari terpaan pandemi Covid-19 tersebut didorong oleh keberhasilan Jasa Raharja dalam melakukan inovasi dan transformasi digital yang searah dengan kebijakan Kementerian BUMN.

“Laba merupakan bagian dari kinerja positif yang dicetak PT Jasa Raharja, yang ikut mendongkrak sektor perasuransian Indonesia dan memberi dampak positif bagi sektor transportasi,” kata Rivan melalui siaran pers, dikutip Kamis (30/6/2022).

Rivan mengungkapkan, penopang utama pencetakan laba Jasa Raharja berasal dari pencapaian pendapatan yang mencapai Rp5,92 triliun atau tumbuh 4,58 persen dibandingkan 2020. Selain itu, akselerasi utama pertumbuhan laba perseroan terletak pada strategi bisnis yang disebut AGILE (accelerate, gain, integrate, leverage, dan enhance) yang merupakan bagian dari peningkatan brand awareness dan inovasi pelayanan yang optimal.

Dari sisi operasional, Jasa Raharja yang bekerja sama dengan 2.368 rumah sakit atau 95,91 persen dari rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan, telah menyerahkan santunan sebesar Rp2,41 triliun atau naik 3,2 persen dibandingkan dengan 2020. Peningkatan jumlah penyerahan santunan tidak mengurangi kualitas layanan terhadap publik.

"Melalui transformasi digital proses layanan sasaran pelayanan seperti kecepatan penyelesaian santunan meninggal dunia (MD) menjadi 4 jam lebih cepat dibandingkan kinerja di 2020 atau hanya 1 hari 10 jam setelah tanggal kecelakaan, bahkan rata-rata kecepatan berkasnya 14 menit 58 detik, lebih cepat 4 menit ketimbang tahun lalu," ujar Rivan.

Dalam meningkatkan kinerja dilakukan optimalisasi sistem internal Jasa Raharja untuk memaksimalkan kegiatan investasi melalui implementasi direct acces market. Berupa penguatan atau penambahan modal kepada anak perusahaan dalam rangka meningkatkan bargaining power di pasar.

Dari sisi permodalan, Jasa Raharja tercatat memiliki permodalan yang kuat, dengan rasio risk based capital (RBC) sebesar 669,8 persen. Angka tersebut meningkat 9,72 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 610,47 persen. Penguatan RBC ini seiring adanya kenaikan ekuitas sebesar 2 persen menjadi Rp11,7 triliun.

“Dengan fundamental kinerja yang makin sehat dan kuat, Jasa Raharja akan terus melakukan optimalisasi pendapatan seiring dengan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat khususnya melalui pemanfaatan database kendaraan bermotor di Kantor Bersama Samsat dan melalui aplikasi JRku yang bisa langsung membayar pajak kendaraan bermotor maupun sistem host to host dengan seluruh operator angkutan baik darat, laut dan udara,” kata Rivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini