Durian dan Nangka Bisa Jadi Jaminan Kredit Bank di Thailand

Bisnis.com,30 Jun 2022, 12:05 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Durian dan nangka bisa jadi jaminan kredit bank di Thailand. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Thailand rupanya punya cara unik untuk meningkatkan akses layanan perbankan di masyarakat. Di Negara Seribu Pagoda ini, pohon seperti Jati, Nangka, hingga durian bisa menjadi jaminan untuk mendapatkan kredit dari bank.

Dilansir dari The Nation, sebanyak 146.000 pohon sudah didaftarkan sebagai jaminan pinjaman per 20 Mei 2022. Jumlah tersebut senilai 137 juta baht atau setara Rp57,72 miliar.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 318 pohon terdaftar di bank untuk pertanian dan koperasi pertanian dengan pinjaman 3 juta baht. Sementara itu, sebanyak 23.000 pohon tercatat menjadi jaminan di bank milik pemerintah setempat, Krung Thai Bank dengan nilai 128 juta baht.

Selain itu, sebanyak 120 pohon terdaftar di organisasi keuangan kecil dengan nilai pinjaman 6 juta baht. Kebijakan ini dinilai mencapai banyak keberhasilan, sehingga membuat Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mendorong masyarakat untuk lebih banyak menanam.

Wakil juru bicara pemerintah Ratchada Thanadirek mengatakan bahwa pohon yang dapat dijadikan jaminan antara lain jati, asam jawa, pohon ebony, ebony burma, durian dan nangka.

Menurut Ratchada, keberhasilan skema ini mewujud karena Departemen Pengembangan Bisnis telah mendidik para pemimpin masyarakat di pedesaan dan pelaku usaha tentang manfaat menanam pohon, yang dinilai berharga.

“Perdana menteri sangat mementingkan menanam pohon yang berharga, karena tidak hanya akan membuat negara lebih hijau, tetapi juga dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman,” ujarnya.

Dia juga menyebutkan cara tersebut makin banyak diminati oleh penduduk. Adapun, skema penanaman pohon ini merupakan bagian dari kebijakan Perdana Menteri untuk meningkatkan area hijau, serta memberikan cara baru bagi masyarakat guna mendapatkan pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini