Bisnis.com, JAKARTA – Spotify memang jadi satu dari sebagian kecil entitas teknologi global yang masih mampu mengerek pangsa pasarnya awal tahun ini. Namun, perusahaan yang bermarkas di Stockholm, Swedia tersebut enggan mengingkari bahwa badai memang akan datang.
Pertengahan Juni, manajemen mengumumkan bahwa perusahaan akan mengurangi jumlah perekrutan tenaga kerja baru, menjadi 25 persen lebih sedikit dari intensitas biasanya. Daniel Ek, bos perusahaan berlogo bulatan hijau tersebut, enggan mengambil risiko yang justru bisa memantik PHK karyawan.
“Kami masih akan tetap melakukan perekrutan dan terus bertumbuh. Kami hanya melakukan sedikit perlambatan langkah dan lebih berhati-hati untuk beberapa kuartal ke depan,” kata Ek dalam sebaran surel yang dia kirim kepada karyawan, dikutip dari Bloomberg.