Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) disebut menghapus seluruh pinjaman untuk tahun 2021 kepada perusahaan penyedia produk dan layanan telekomunikasi, PT Trikomsel Oke Tbk. (TRIO).
Presiden Direktur Trikomsel Oke, Sugiono Wiyono Sugialam, dalam surat kepada otoritas bursa, menyampaikan bahwa pada 11 Maret 2022, perusahaan telah menerima surat dari BCA perihal penghapusan atas seluruh utang alias write off perseroan pada tahun 2021.
“Penghapusan pinjaman BCA tersebut berdampak positif bagi posisi keuangan perseroan di mana adanya pengurangan kewajiban perseroan,” ujar Sugiono dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/7/2022).
Sugiono menambahkan setelah menerima surat tersebut, emiten berkode saham TRIO ini, segera melakukan koordinasi internal dan memeriksa lebih lanjut atas informasi tersebut ke beberapa pihak terkait. Setelah memperoleh kepastian, perseroan lantas melaporkannya ke bursa.
Kendati demikian, dia menyatakan bahwa perseroan masih akan mempelajari dampak-dampak kewajiban lainnya dari pengakuan penghapusan pinjaman BBCA. Sejauh ini, belum diketahui total nilai write off yang dilakukan oleh BBCA.
Berdasarkan catatan Bisnis, saham TRIO telah disuspensi atau dihentikan perdagangannya oleh BEI sejak Oktober 2019 hingga waktu yang belum ditentukan. Suspensi tersebut berlandaskan keraguan pada kemampuan Trikomsel dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.
Sebelum disuspensi, saham Trikomsel sudah tertidur cukup lama. Berdasarkan data Bloomberg, saham TRIO terakhir kali bergerak pada 19 Juli 2019 dengan harga penutupan Rp426 per lembar. Total saham yang dimiliki publik mencapai 2,16 miliar atau 8,33 persen total saham.
Sementara itu, BEI terakhir kali mengumumkan kondisi Trikomsel pada 15 Januari 2021. Dalam pengumumannya, bursa mengingatkan potensi penghapusan pencatatan saham secara paksa atau force delisting untuk saham TRIO.
Namun, dalam hasil paparan publik yang digelar pada 14 April 2022 dan dihadiri oleh 9 orang ini, perseroan menyatakan terus berupaya melakukan efisiensi biaya operasional serta memantau dan menjaga arus kas dalam jumlah yang dianggap memadai untuk membiayai operasional.
Adapun terkait dengan pemenuhan kewajiban perseroan kepada kreditur, TRIO menyatakan telah berusaha membayar secara bulanan dan menaikkan jumlahnya dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini juga disesuaikan dengan kemampuan TRIO.
Dari sisi kinerja, TRIO membukukan rugi bersih tahun berjalan pada 2021 sebesar Rp154,65 miliar. Jumlah ini menyusut dibandingkan posisi tahun 2020, yakni Rp276,6 miliar. Adapun, aset TRIO sepanjang tahun lalu tergerus 12,75 persen menjadi Rp97,10 miliar.
Sebagai catatan, PT Trikomsel Oke Tbk. merupakan perusahaan penyedia produk dan layanan telekomunikasi seluler yang berdiri sejak 7 Oktober 1996. Aktivitas usaha perusahaan dilakukan melalui jalur distribusi dan ritel.
TRIO tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 14 April 2009 dengan menggalang dana segar senilai Rp101,25 miliar. Sebelumnya, TRIO sempat dua kali mendapat opini disclaimer dari auditor untuk laporan keuangan per 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel