KPK Ngotot Firli Tak Pernah Temui Novel Baswedan di Toilet

Bisnis.com,04 Jul 2022, 15:19 WIB
Penulis: Setyo Aji Harjanto
Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri/Antara/HO-Humas KPK

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi pernyataan eks Penyidik Novel Baswedan yang menyebut Ketua KPK Firli Bahuri, merasa terserang setelah OTT eks Menteri KKP Edhy Prabowo.

KPK menegaskan tak pernah ada pertemuan antara Novel dengan Firli pada 25 November 2020 di toilet.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri memastikan Firli sedang ke Kalimantan Utara pada 25 November 2020.

"Kami sudah jelaskan, bila OTT perkara di KKP itu tanggal 25 November 2020 dan ketua KPK saat itu sedang dinas ke Kalimantan Utara," kata Ali kepada wartawan, Senin (4/7/2022).

Ali juga memastikan dalam dokumen berita acara, ekspose perkara KKP dilaksanakan pada 25 November 2020 dan bertepatan dengan kepergian Firli ke Kalimantan Utara.

Gelar perkara, lanjut Ali, dilaksanakan pada sore hari dan tidak dihadiri oleh Firli.

"Malam harinya KPK menggelar Konpers di gedung juang KPK yang dihadiri pimpinan Nawawi Pamolango dan Karyoto selaku deputi penindakan," katanya.

Lebih lanjut, Ali meminta agar tak ada lagi pihak yang membangun opini yang kontraproduktif dengan kerja pemberantasa korupsi.

"Pekerjaan pemberantasan korupsi masih panjang sehingga kami berharap agar tidak ada lagi pihak-pihak yang sengaja membangun opini yang justru kontraproduktif dengan upaya-upaya pemberantasan korupsi yang sedang kita lakukan bersama-sama ini," katanya.

Sebelumnya, Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut Ketua KPK Firli Bahuri merasa 'terserang', setelah operasi tangkap tangan (OTT) terhadap eks Menteri KKP Edhy Prabowi.

Novel menyebut Firli mengungkapkan hal tersebut setelah gelar perkara kasus suap izin ekspor benih lobster pada 25 November 2020.

"Pernyataan dari Firli tersebut, yang bersangkutan merasa bahwa adanya OTT tersebut menyerang yang bersangkutan," kata Novel saat dikonfirmasi, Senin (4/7/2022).

Novel mengatakan setelah OTT Edhy Prabowo, tak lama OTT Eks Mensos Juliari Batubara dan penyidikan kasus suap pajak. Proses OTT kedua menteri dan pengungkapan kasus suap pajak, kata Novel, itu berkaitan erat dengan adanya tes wawasan kebangsaan (TWK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini