Erick Thohir Target Kumpulkan Dividen BUMN Rp50 Triliun pada 2024, Realistis kah?

Bisnis.com,05 Jul 2022, 15:59 WIB
Penulis: Thomas Mola
Menteri BUMN Erick Thohir/ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN menargetkan peningkatan dividen yang diberikan kepada negara dari target 2022 sebesar Rp39,7 triliun dan naik menjadi Rp43 triliun pada 2023, hingga mencapai Rp50 triliun pada 2024.

Andri Ngaserin, Head of Research Jarvis Asset Management, menilai bahwa kontribusi BUMN ke APBN sangat signifikan baik itu dalam bentuk kontribusi ke kas negara maupun membantu pemerintah dan masyarakat dalam hadapi tanggap darurat Covid-19.

Selain itu, BUMN juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sehingga peran BUMN sangat strategis.

Menurutnya, saat ini ekonomi global tengah dihantui ancaman resesi ekonomi akibat perang Rusia Ukraina yang diikuti kenaikan berbagai harga komoditas. Ancaman resesi ekonomi global akan membawa dampak terhadap perekonomian Nasional.

Target dividen yang dipatok Menteri Erick, kata Andri, masih mungkin dicapai. Kenaikan berbagai harga komoditas sumber daya alam (SDA) akan memberikan berkah tersendiri bagi BUMN seperti PTBA, ANTM, Inalum, PT Pupuk Indonesia dan PTPN.

Andri melanjutkan BUMN sektor perbankan dan telekomunikasi masih akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap APBN. Beberapa BUMN, katanya, memiliki tantangan tersendiri seperti PLN dan Pertamina, tetapi dengan adanya dukungan pemerintah BUMN masih bisa berkontribusi untuk perekonomian nasional.

“Memang saat ini BUMN dituntut konservatif dalam melakukan ekspansi usahanya. Tujuannya agar dapat menjaga cash flow," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (5/7/2022).

Lebih lanjut, Andri mengatakan langkah penyelamatan BUMN 'sakit' oleh Menteri Erick seperti PT Garuda Indonesia Tbk. dan PT Waskita Beton Precast Tbk. merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, Garuda dan BUMN Karya memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional.

Dengan keberhasilan PKPU Garuda, Andri berharap emiten berkode GIAA ini akan dapat beroperasi normal. Tambah lagi, pemerintah akan mengucurkan PMN sebesar Rp7,5 triliun untuk mendukung operasional Garuda.

Di sisi lain, untuk Waskita Beton Precast, Andri berharap Menteri Erick dan jajaran Waskita dapat juga segera mengupayakan konversi hutang ke saham perseroan, pengurangan bunga dan memperpanjang tenor hutang yang dimiliki oleh perseroan.

Tujuannya agar perseroan dapat kembali melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang saat ini sedang digarap. Proyek Strategis Nasional yang tengah dikerjakan perseroan diantaranya adalah membangun jalan tol dan pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini