Astra (ASII) dan WeLab Li Ka-Shing Makin Mesra Lewat Bank Jasa, Maucash Tambah Cuan?

Bisnis.com,05 Jul 2022, 17:02 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Suasana kantor pusat PT Astra International Tbk (ASII) di kawasan Jln Sudirman, Jakarta pusat, Selas (16/6). Hasil RUPS Astra International menyetujui Djony Bunarto Tjondro diangkat menjadi Presiden Direktur menggantikan Priyono Soegiarto yang juga disetujui menjadi Komisaris Utama. Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) PT Astra Welab Digital Arta atau Maucash berpotensi ketiban durian runtuh atas kolaborasi lanjutan Grup Astra (ASII) dengan WeLab Ltd. milik orang terkaya dunia Li Ka-Shing lewat aksi berbagi kepemilikan di PT Bank Jasa Jakarta (Bank Jasa).

Sebagai informasi, Maucash merupakan kolaborasi awal antara Astra dengan WeLab dalam lanskap industri keuangan digital di Tanah Air. Saat ini, Maucash termasuk dalam tekfin P2P lending klaster multiguna yang berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun, ASII lewat grup bisnis jasa keuangannya, Astra Financial (PT Sedaya Multi Investama) tengah berproses menjadi pengendali Bank Jasa dengan kepemilikan 49,56 persen saham. Astra Financial akan mengambilalih 1.138.088 lembar saham baru Bank Jasa, dengan rencana nilai transaksi Rp3,87 triliun.

Sementara itu, WeLab yang terkenal sebagai raksasa teknologi finansial (tekfin/fintech) asal HongKong, lewat Welab Sky Limited sebelumnya telah memiliki 24 saham Bank Jasa. Kini, WeLab akan akan menambah kepemilikan sahamnya di Bank Jasa menjadi 49,56 persen.

Presiden Direktur Maucash Rina Apriana mengaku belum bisa berbicara banyak mengenai dampak positif setelah aksi korporasi oleh induk usaha terhadap Bank Jasa terealisasi. Namun, secara umum, pihaknya menyambut segala potensi kolaborasi ke depan.

"Sekarang [aksi korporasi] masih dalam proses. Pasti kami menyambut baik setiap keluarga baru Astra Financial, apalagi yang bisa ikut mendukung Maucash," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/7/2022).

Sebagai gambaran, Maucash selayaknya P2P lending lain, yaitu menjadi penghubung pemberi pinjaman (lender) dengan peminjam (borrower). Bank Jasa pun berpotensi memperkuat kapasitas Maucash, berperan sebagai lender institusi.

Terlebih, Chief Marketing Officer (CMO) Maucash Indra Suryawan mengonfirmasi bahwa pihaknya masih akan mengandalkan lender institusi untuk memberikan layanan dana tunai dan paylater buat para pengguna.

"Saat ini kita masih belum merencanakan untuk mengunakan lender ritel. Strategi bisnis kita sejauh ini masih fokus untuk menggunakan super lender dari institusi, lembaga keuangan, maupun bank," ujarnya kepada Bisnis.

Namun, Indra menjelaskan Maucash belum bisa berbicara banyak mengenai potensi kolaborasi dengan Bank Jasa, karena Astra Financial juga akan memberikan keterangan resmi dalam waktu dekat terkait aksi korporasi ini.

"Mohon doa agar semua proses berjalan dengan baik, yang pasti Maucash bersama Astra Financial berupaya terus bertumbuh dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia," tambahnya.

Saat ini, Maucash merupakan garda depan layanan dana tunai dan bayar tunda (BNPL/paylater) dari ekosistem Astra Financial. Maucash memiliki lini bisnis Maupaylater yang terhubung dengan dompet digital AstraPay.

Tugas Maupaylater terutama untuk mengakomodasi para pelanggan Astra dalam bertransaksi beragam barang atau jasa, tagihan, juga segala bentuk pembayaran di dealer, bengkel dan segala perusahaan bagian ekosistem Astra, seperti untuk pembelian sparepart atau servis kendaraan.

Terkini, penyaluran pinjaman Maucash  sejak berdiri mencapai Rp2,91 triliun kepada 978.807 borrower, di mana sumbangan kinerja sepanjang tahun ini Rp214,78 miliar. Sementara outstanding Rp868,34 miliar kepada 268.444 entitas borrower aktif.

Indra sempat menjelaskan target penyaluran pinjaman Maucash pada periode ini harapannya menyentuh Rp5 triliun, dengan sekitar 8 persen di antaranya berasal dari produk paylater.

Berdasarkan laporan keuangan Maucash periode 2021, Maucash tercatat telah berbalik cuan walaupun belum signifikan, tepatnya dengan laba bersih Rp658 juta dari tahun sebelumnya minus Rp90,3 miliar.

Hal ini terutama disumbang kinerja pendapatan yang naik dari Rp76,25 miliar pada 2020 menjadi Rp219,95 miliar pada 2021. Sementara itu, total aset Maucash juga naik dari Rp156,2 miliar menjadi Rp190,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini