Inflasi Indonesia 4,35 Persen, Daya Beli Masyarakat Masih Aman?

Bisnis.com,05 Jul 2022, 14:38 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
ILUSTRASI. Inflasi Indonesia 4,35 Persen, Daya Beli Masyarakat Masih Aman?/ ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi tahunan Indonesia pada Juni 2022 telah mencapai 4,35 persen (year-on-year/yoy).Lantas, apakah daya beli masyarakat masih aman? 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juni 2022 menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir atau sejak Juni 2017 yang tercatat 4,37 persen.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) David Sumual menyampaikan daya beli masyarakat masih cukup baik di tengah inflasi yang meningkat.

"Kita lihat dari core inflation kan naiknya hanya 2,6 sejauh ini masih terjaga," katanya kepada Bisnis, Selasa (5/7/2022).

Kemudian dari sisi ekspektasi, dia menilai hal tersebut juga masih terkendali dibandingkan negara-negara lain.

David menilai daya beli masyarakat kemungkinan mulai tergerus apabila inflasi melebihi 5 persen. Oleh karena itu, kata dia, masalah utama yang perlu dikendalikan oleh pemerintah saat ini adalah harga pangan.

Berdasarkan data Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) yang dikutip BPS, pada Juni 2022 masih terjadi hujan di sejumlah wilayah sentra produksi cabai besar dan cabai rawit serta bawang merah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan NTB dengan sifat hujan di atas normal.

Menurut BMKG, curah hujan yang tinggi telah mengganggu produksi dan peningkatan harga pakan. Selain faktor cuaca, David memperingatkan faktor eksternal.

"Ini kan volume permintaan mulai meningkat, ketersediaan barang harus kita jaga terutama pangan dan processed food," ujarnya.

Di lain sisi, kata dia, selama ketegangan politik masih terjadi, harga komoditas pangan diperkirakan masih cukup tinggi.

"Dan pangan ini kan faktor eksternalnya karena faktor pupuk, harga pupuk internasional sudah mulai meningkat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini