Pesatnya laju pertumbuhan paylater juga diikuti dengan jumlah frekuensinya. Masih dalam survei yang sama, lebih dari satu kali selama sebulan sebanyak 27 persen konsumen memilih menggunakan paylater, naik dari frekuensi tahun 2021 yang sebesar 23 persen.
Tak cuma di Indonesia, pertumbuhan skema pembayaran yang jamak ditawarkan oleh perusahaan financial technology (fintech) ini juga terjadi secara global.
Laporan Global Payments Report yang dirilis oleh FIS, penyedia perangkat lunak teknologi keuangan yang berbasis di Amerika Serikat, mencatat paylater masuk dalam 5 besar metode pembayaran pilihan konsumen setelah e-wallet, kartu kredit, kartu debit, dan transfer bank.
FIS juga menyebutkan bahwa paylater menyumbang 2,9 persen dari total transaksi e-commerce secara global pada 2021. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 5,3 persen pada 2025.
Sementara itu, laporan International Data Corporation (IDC) bertajuk How Southeast Asia Buys and Pays: Driving New Business Value for Merchants mengungkapkan penggunaan layanan bayar tunda pada transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2020, mencapai US$530 juta.
“Angka ini setara dengan 58 persen dari total penggunaan paylater pada transaksi e-commerce di Asia Tenggara sebesar US$910 juta pada 2020,” tulis laporan tersebut.
IDC juga memproyeksikan nilai penggunaan paylater dalam transaksi e-commerce di Asia Tenggara bakal mencapai US$8,84 miliar pada 2025 atau naik 8,8 kali dibandingkan 2020. Nilai yang cukup menggiurkan bagi perbankan untuk masuk ke bisnis tersebut.
Bank Ikut Bermain Paylater
Menghadapi realitas tersebut, perbankan di Tanah Air lantas mulai mempersiapkan diri. Rencana menerbitkan fitur paylater di aplikasi super atau superapp masing-masing bank sudah masuk ke dalam rencana bisnis dan tinggal menunggu eksekusi.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), misalnya, mengungkapkan pada kuartal III/2022 superapp besutannya yakni Livin’ by Mandiri akan dipersiapkan memulai ekspansi kredit, transfer valas, hingga memperbarui sistem pembayaran dengan merilis kartu kredit virtual.
Terkait soal kredit, Livin’ nantinya juga dilengkapi dengan pinjaman bisnis ke konsumen (B2C) dan paylater. Adapun, rencana peluncuran sejumlah fitur tersebut bakal bertepatan dengan perayaan tahunan atau anniversary dari Livin’ pada Oktober 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel