Risiko Stagflasi di Indonesia, Bappenas: Peningkatan Produktivitas jadi Kunci

Bisnis.com,06 Jul 2022, 10:40 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Pedagang cabai rawit melayani pembeli di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/7/2022). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, meningkatkan produktivitas menjadi kunci untuk menurunkan risiko stagflasi terhadap perekonomian Indonesia.

Hasil riset dunia Oxford Economics menunjukkan bahwa risiko stagflasi Indonesia relatif rendah dibandingkan negara-negara lain seperti Filipina, China, India, Malaysia, Brazil, Polandia maupun Turki.

Risiko stagflasi di negara-negara maju sebagian besar dipicu oleh output gap, sementara negara berkembang lebih dipengaruhi oleh rendahnya tingkat produktivitas.

Sehingga, menurut Amalia, meningkatkan produktivitas menjadi kunci dalam menurunkan risiko stagflasi di Indonesia.

"Bagaimana kita bisa menurunkan risiko stagflasi terhadap perekonomian Indonesia, maka faktor kuncinya adalah meningkatkan produktifitas," kata Amalia dalam Seminar Kajian Tengah Tahun 2022 INDEF, Rabu (6/7/2022).

Oleh sebab itu, Bappenas telah merumuskan tema pembangunan Indonesia pada 2023 yaitu peningkatan produktivitas untuk  mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Rumusan yang tertuang dalam RKP 2023 diharapkan dapat menjadi referensi bagi seluruh stakeholder di Indonesia untuk bersama-sama bergerak dalam rangka meningkatkan produktivitas Indonesia.

Adapun upaya untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan transformasi ekonomi dimana menurut Amalia transformasi ekonomi diarahkan untuk memberikan fondasi perekonomian yang lebih tangguh dan adaptif.

Bappenas sendiri telah merumuskan enam strategi besar dari transformasi ekonomi Indonesia untuk bisa membangun bangsa dan membangun perekn yg lebih inklusif dan berkelanjutan dalam rangka  pencapaian visi Indonesia 2045.

Adapun keenam strategi tersebut adalah SDM berdaya saing, produktivitas sektor ekonomi, ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan pemindahan IKN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini