Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN menargetkan nilai transaksi produk Tabungan Bisnis mencapai Rp7 triliun hingga akhir 2022. Langkah ini sekaligus bertujuan meningkatkan dana murah perseroan.
Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin mengatakan produk yang dirilis akhir Maret 2022 ini telah mencatat jumlah tabungan sebanyak 15.000 rekening dengan value of account (VoA) sekitar Rp1,5 triliun hingga akhir Juni lalu.
Adapun komposisi pemegang Tabungan BTN Bisnis mayoritas atau sekitar 90 persen adalah individu sementara sisanya adalah lembaga.
“Seiring dengan peningkatan jumlah nasabah, tahun 2022 kami perkirakan volume transaksi Tabungan BTN Bisnis mencapai Rp5 [triliun] hingga Rp7 triliun,” kata Jasmin saat media briefing di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Dia menambahkan bahwa Tabungan BTN Bisnis dinilai dapat menunjang aliran transaksi di antara para pedagang dari supplier, pengolah bahan baku ataupun penjual di rantai bisnis industri.
Emiten berkode saham BBTN ini juga melakukan pendekatan dengan pengusaha yang berbisnis produk buatan lokal, sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia atau BBI.
Dari sisi fitur, Jasmin menyampaikan bahwa Tabungan BTN Bisnis mengandalkan sejumlah layanan menarik untuk mendukung transaksi bisnis para pengusaha, salah satunya besaran limitasi transaksi.
Untuk transaksi melalui mobile banking nilai transfer maksimal antar-rekening BTN dapat mencapai Rp100 juta per transaksi, sementara transfer ke rekening berbeda bank mencapai Rp50 juta. Adapun, transaksi di merchant lewat EDC BTN bisa mencapai Rp100 juta begitu pula untuk transaksi pembayaran di ATM.
“Yang juga istimewa dari Tabungan BTN Bisnis adalah rincian informasi terkait transaksi bisnis yang detail misalnya mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi yang masuk, apakah dengan QRIS atau EDC dan sebagainya,” kata Jasmin.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan Tabungan BTN Bisnis sekaligus menjadi inisiatif strategis perseroan untuk meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), dengan fokus pada current accounts and saving accounts (CASA) berbasis transaksional.
Melalui penetrasi pada produk ini, BBTN berharap porsi DPK dapat semakin besar, terutama di sisi CASA. Per Mei 2022, DPK Bank BTN tercatat tumbuh positif sebesar 7,57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Perbaikan ini diikuti peningkatan rasio CASA sebesar 2,83 persen yoy dari 41,24 persen tahun lalu menjadi 44,08 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel