Emiten Properti Grup Mayapada MPRO Andalkan Proyek Rumah dan Apartemen

Bisnis.com,08 Jul 2022, 14:55 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO), emiten properti Grup Mayapada, akan memacu sejumlah proyek hunian pada 2022. /mahaproperti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti Grup Mayapada milik keluarga taipan Dato' Sri Tahir PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) mengandalkan sejumlah proyek perumahan dan apartemen untuk memacu kinerja 2022.

Direktur MPRO Suwandy mengatakan, seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, diproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional juga akan membaik. Hal tersebut sesuai dengan proyeksi IMF bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bertumbuh sebesar 5,9 persen pada 2022.

"Kondisi tersebut diharapkan akan meningkatkan daya beli masyarakat yang akan berdampak positif untuk sektor real estate yang sempat mengalami perlambatan pertumbuhannya pada dua tahun sebelumnya," ungkap Suwandy.

Sejalan dengan itu , Perseroan sedang berencana untuk membangun rumah tapak di komplek The Kahyangan di Solo Baru, Sukoharjo, pada akhir 2022 ini.

Di samping itu juga, Entitas Anak Perseroan (PT Trixindo Selaras) masih melanjutkan dan mempersiapkan pembangunan Apartemen Thames dalam kawasan hunian yang berlokasi di Jl Ciledug Raya No 25, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang telah diberi nama Simprug Signature.

Adapun, proyek lainnya yang masih dalam perencanaan yang akan dikembangkan selanjutnya adalah proyek Tanjung Layar Beachfront City di Makassar di atas lahan seluas 7 hektare yang akan dibangun apartemen, townhouse, dan shophouse.

Selain itu, ada proyek The Grand Maja di Maja, Lebak, Banten yang akan dikembangkan di atas lahan seluas kurang lebih 318 hektare yang akan dibangun perumahan, ruko, kawasan perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

Sebelumnya, berdasarkan laporan kinerja keuangan Perseroan per 31 Desember 2021 yang dipaparkan dalam paparan publik, Jumat (8/7/2022), emiten bersandi MPRO ini mengalami kerugian sebesar Rp13.96 miliar, dari tahun sebelumnya mencatatkan laba komprehensif senlai Rp12,69 miliar.

Hal ini juga disebabkan oleh penurunan penjualan sepanjang 2021 yang hanya mencapai Rp66,95 miliar, anjlok dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp127,19 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini