Bisnis.com, JAKARTA - Platform tekfin pendanaan bersama (P2P lending) syariah PT ALAMI Fintek Sharia atau Alami menutup paruh musimatau semester I/2022 dengan capaian menyentuh akumulasi penyaluran pinjaman Rp3 triliun sejak berdiri.
CEO Alami Group Dima Djani menjelaskan bahwa pertumbuhan ini terbilang cepat, sebab pihaknya baru menyentuh akumulasi penyaluran pembiayaan di angka Rp2 triliun pada Maret 2022 lalu.
"Rekam jejak penyaluran Rp1 triliun pertama kami awalnya terealisasi dalam waktu dua tahun, kemudian berikutnya dalam waktu enam bulan, dan saat ini hanya dalam waktu 3 bulan saja, menggambarkan pertumbuhan kami yang signifikan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).
Menurut Dima, capaian ini tak lepas dari peran berbagai stakeholder yang senantiasa memperkenalkan solusi permodalan UMKM berbasis syariah, sehingga turut membawa Alami dipercaya oleh para pemberi pinjaman (lender) dan makin dikenal para UMKM peminjam (borrower).
"Alami saat ini memiliki lebih dari 100 ribu pendana yang terdaftar di dalam sistem. Kami bukan hanya kami membantu ribuan UMKM untuk memajukan usahanya, tetapi juga membantu masyarakat mendapatkan imbal hasil yang atraktif dari pendanaan jangka pendek yang berkualitas," tambah Dima.
Terlebih, tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) Alami pun masih bertahan 100 persen. Dima menggambarkan kinerja ini mencerminkan Alami bisa mempertahankan kinerja bisnis yang terukur di tengah-tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Ke depan, dia mengatakan Alami masih berfokus pada pembiayaan produktif kepada industri halal, juga usaha-usaha yang memiliki keseriusan mendukung keberlanjutan.
Hal ini sebagai perwujudan visi ALAMI untuk menciptakan dampak positif baik sosial, ekosistem lingkungan hidup, dan ekonomi seluas-luasnya bagi masyarakat melalui layanan keuangan digital secara syariah.
Terkini, komposisi pembiayaan yang disalurkan oleh ALAMI mayoritas disokong oleh sektor industri telekomunikasi 15,75 persen; perikanan, pertanian dan peternakan 14,98 persen, kuliner halal 14,02 persen, energi 14 persen, konstruksi dan teknik (8,63 persen, dan kesehatan 7,76 persen.
Dampak langsung dari penyaluran pembiayaan Alami salah satunya tergambarkan dari borrower di sektor-sektor utama seperti perikanan, peternakan, dan pertanian, yang menerima pinjaman hingga Rp442,84 miliar.
"Bila dikonversi ke dalam angka penciptaan lapangan kerja, diperkirakan pembiayaan tersebut berhasil membuka hampir 15.000 lapangan kerja informal," ungkapnya.
Dari sisi industri kesehatan, penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp229,4 miliar dari total penyaluran keseluruhan pun turut memberikan manfaat secara tidak langsung kepada lebih dari 12.500 ibu hamil di desa terpencil, karena mendapat fasilitas USG yang layak.
Ke depan, Alami juga akan mendorong produk yang berkelanjutan, mendorong berbagai inovasi dengan teknologi yang membuat dobrakan baru untuk meningkatkan kinerja layanan, termasuk memperkenalkan layanan tabungan Hijra Bank yang mudah diakses dan digunakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel