Penjual Mobil Bekas Konvensional dengan E-commerce, Menang Mana?

Bisnis.com,10 Jul 2022, 20:08 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik Jordy Mobil di Mega Glogok Kemayoran Andi Thung mengatakan bahwa saat ini dia harus berkompetisi dengan pemain mobil bekas e-commerce. Meski begitu, dirinya masih bisa bertarung karena ada peluang.

Dengan pertumbuhan penjualan mencapai dua digit pada semester I/2022 dibandingkan tahun lalu, Andi mengaku kesusahan mencari unit mobil bekas. Tak hanya itu, pasokan mobil bekas juga berkurang akibat adanya kompetitor dengan metode e-commerce seperti OLX Autos atau Carsome.

“Kita sih masih bisa [bersaing]. Kita tinggal siasati saja karena mereka kan juga gandeng kita. Ya tinggal ikuti saja karena kan tidak semua bisa mereka ambil juga,” katanya saat dihubungi, Minggu (10/7/2022).

Andi menjelaskan bahwa maksud dari kata ambil adalah e-commerce masih pilih-pilih dalam membeli mobil untuk dijual sendiri.

Ini berbeda dengan penjual konvensional yang menjual mobil bekas tanpa pandang bulu. Mereka, tambah Andi, turun langsung untuk melihat kondisi mobil seken.

Berapapun untungnya juga diambil. Andi menuturkan bahwa itu jarang dilakukan e-commerce yang keuntungannya sudah dipatok.

“Kalau kita kan main cepat saja. Ada untung dikit, dilepas. Kalau mereka kan ada hitungan sendiri, kaya pertimbangkan karyawan dan segala macam,” jelasnya.

Sementara itu, Andi menuturkanpenjualan mobil bekas tumbuh dua digit pada semester I/2022. Selain karena pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, harga kendaraan baru yang terlampau tinggi jadi pemicu.

“Penjualan mobil bekas lagi bagus-bagusnya. Angkanya bisa 30 persen sampai 40 persen dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini