Ukraina Takut Sanksi Barat ke Rusia Melemah Karena Aksi Kanada

Bisnis.com,12 Jul 2022, 13:26 WIB
Penulis: Afiffah Rahmah Nurdifa
PM Inggris Boris Johnson dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku khawatir jika sanksi berupa pembatasan ekspor energi yang diberlakukan negara Barat pada Rusia melemah karena tindakan Kanada.

"Ini bukan hanya tentang beberapa turbin Nord Stream yang seharusnya tidak dimiliki Kanada, tetapi kalian masih memutuskan untuk menyerahkannya ke Rusia. Ini tentang aturan umum," kata Zelensky dalam pidatonya, dikutip dari ukrinform.net, Selasa (12/7/2022).

Ia meminta Kementerian Luar Negeri Ukraina untuk memanggil perwakilan Kanada terkait turbin gas Nord Stream milik Rusia yang mereka perbaiki dan akan segera dikirim kembali ke negara lawan tersebut.

Untuk diketahui, belakangan Kanada tengah memperbaiki dan akan segera mengembalikan turbin gas ke perusahaan energi Rusia, Gazprom.

Pengembalian turbin gas tersebut disebutnya sebagai pelanggaran terhadap sanksi Rusia yang telah disepakati bersama dengan negara Barat.

"Keputusan tentang pengecualian sanksi akan dianggap di Moskow secara eksklusif sebagai manifestasi kelemahan. Ini logika mereka," lanjutnya.

Menurutnya hal tersebut dapat berdampak pada kepercayaan diri Rusia untuk membatasi sebanyak mungkin pasokan gas ke Eropa.

Zelensky menyangkan keputusan Kanada untuk mengirim kembali turbin gas tersebut, di tengah krisis yang tengah dialami negaranya. Bahkan, ia memprediksi keputusan tersebut bisa berdampak lebih besar nantinya.

Sebagai informasi, pengiriman turbin gas ini juga berkaitan dengan Jerman. Pasalnya, Jerman yang mendorong Kanada untuk mengembalikannya. Terlebih, turbin gas tersebut akan dikirim ke Jerman untuk kemudian diteruskan ke Gazprom Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini