Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah gonjang-ganjing pembiayaan hijau, mutualisme bank dengan sektor migas dan batu bara menjadi pertanyaan. Ketika bank didera tekanan mengalihkan portofolio pembiayaannya, akankah hubungan dengan sektor migas dan batu bara tetap mesra?
Usut punya usut, sebuah inisiatif sipil bertajuk Toxic Bonds menemukan bahwa penjaminan obligasi atau underwriting fee perusahaan bahan bakar fosil berkontribusi sangat kecil terhadap pendapatan perbankan.
Mengutip analisis data dari sejumlah perusahaan termasuk Bloomberg, Toxic Bonds menggarisbawahi bahwa bagi 22 bank global terkemuka, pendapatan dari underwriting fee untuk perusahaan migas dan batu bara hanya sebesar 0,01 persen hingga 0,06 persen dari total biaya penjaminan utang.
Jumlah yang tidak signifikan itu membuat kesepakatan ini tidak sepadan dengan dampak lingkungan dan risiko reputasi perbankan.