BI Siapkan Bauran Kebijakan untuk Mitigasi Risiko Stagflasi Global

Bisnis.com,13 Jul 2022, 15:47 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pemulihan ekonomi domestik menghadapi tantangan global yang kompleks, serta masih diliputi oleh ketidakpastian yang tinggi serta risiko stagflasi.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan bahwa untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, tidak cukup hanya mengandalkan satu kebijakan.

Hal ini disampaikannya dalam seminar ‘Central Bank Policy Mix for Stability and Economic Recovery’ yang merupakan rangkaian side event G20 Finance Track: Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG).

“Diperlukan bauran kebijakan bank sentral, yang tidak terbatas hanya pada bauran kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial, namun juga mengoptimalkan kebijakan di sistem pembayaran,” katanya, Rabu (13/7/2022).

Juda menjelaskan, konsep dari bauran kebijakan perlu dipahami dengan baik dan perlu terus didorong agar dapat menavigasi perubahan lingkungan strategis dan tantangan ke depan.

Juda juga menekankan pentingnya inovasi dan sinergi kebijakan serta kolaborasi yang kuat untuk mendukung penguatan kerangka bauran kebijakan yang efektif.

“Berbagai risiko yang muncul belakangan ini tidak dapat dimitigasi hanya oleh satu kebijakan untuk menjaga stabilitas makro dan finansial,” jelasnya.

Jda menambahkan, terdapat 4 bagian besar yang merupakan pemikiran dalam flagship program Central Bank Policy Mix, yaitu eksplorasi terkait konsep, implementasi, dan tantangan ke depan, konsep kebijakan moneter terutama terkait dengan menjaga stabilitas eksternal, stabilitas sistem keuangan, dan bagaimana menavigasi tantangan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini