Satgas Sebut Vaksin Booster dan Prokes Jadi Perlindungan Utama Saat Ini

Bisnis.com,14 Jul 2022, 09:02 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, dengan meningkatnya kasus konfirmasi positif belakangan ini harus disikapi dengan disiplin tinggi protokol kesehatan.

Menurutnya, di samping terus berupaya melindungi diri salah satunya segera mendapatkan vaksin booster. Terlebih adanya subvarian baru Covid-19, yaitu BA 4 dan BA 5 yang mendominasi hingga 81 persen penyebaran di Tanah Air.

"Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengapa pentingnya tetap menjalankan protokol kesehatan pasca divaksin booster. Hal ini semata-mata demi keselamatan kita di tengah kondisi penularan virus meningkat kembali," ujarnya disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Kamis (14/7/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan secara data dan fakta, menunjukkan bahwa orang yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar, maka dapat kembali tertular, walaupun sudah divaksin booster. Ditemukannya reinfeksi pasca divaksin atau disebut breakthrough infection dapat terjadi pada semua orang terutama populasi rentan.

Seperti orang dengan gangguan imunitas, penderita komorbid, dan lansia. Breakthrough infection akan makin sering terjadi jika jumlah virus meningkat, tidak diimbangi kepatuhan protokol kesehatan yang tinggi.

Terkait vaksin sendiri, pada prinsipnya memiliki 3 manfaat besar. Yaitu mencegah terinfeksi, mencegah perburukan apabila terinfeksi, dan mengurangi jumlah virus di dalam tubuh sehingga tidak mudah menularkan.

"Namun, dari 3 manfaat tersebut, ternyata 2 manfaat vaksin yang dirasakan saat seseorang terinfeksi juga dapat menegaskan bahwa seseorang yang sudah divaksin lengkap, bahkan booster sekalipun tidak menjamin dapat 100 persen kebal dari Covid-19," jelasnya.

Sekadar mengetahui, sebagaimana sosialisasi rutin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pasca pengumuman Emergency Use Authorization (EUA) bahwa rata-rata efikasi saat uji klinis tidak pernah mencapai sempurna 100 persen. Bahkan untuk vaksin bagi penyakit lain sekalipun.

WHO sendiri telah menetapkan persentase angka efikasi ideal bagi vaksin yang layak digunakan ialah 50 persen.

"Meski demikian, masyarakat jangan ragu untuk vaksin booster. Karena, di Indonesia, semua vaksin yang ada memiliki efikasi di atas angka tersebut sehingga seluruh vaksin yang ada dijamin efektivitasnya," ujar Wiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini