Akhir Kantor Cabang Bank? BJB (BJBR) Lakukan Evaluasi

Bisnis.com,14 Jul 2022, 21:17 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Nasabah melakukan transaksi menggunakan ATM Bank BJB di Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/7/2022)./Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) terus meningkatkan layanan digital yang dimiliki, sambil melakukan evaluasi di sejumlah kantor cabang. Hal itu dilakukan untuk tetap dapat memberikan pelayanan yang prima di tengah pergeseran perilaku nasabah dalam bertransaksi.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan transaksi digital di perseroan tumbuh exponensial dengan pengguna aplikasi mobile yang mencapai lebih dari 800.000 pengguna, tumbuh hampir 5x lipat dari jumlah pengguna pada 2020.

Selain itu, QRIS merchant yang menjadi ekosistem transaksi juga tumbuh dengan pesat, dimana saat ini terdapat lebih dari 650.000 pedagang, tumbuh hampir 90x lipat dibandingkan 2020 yang naru sebanyak 7.500 pedagang saja.

Sejalan dengan tumbuhnya penggunaan kanal digital tersebut menandakan bahwa kebiasaan dalam bertransaksi bergeser, yang akhirnya membuat perusahaan mengevaluasi kembali keberadaan kantor cabang. Yuddy tidak memberitahu jumlah kantor cabang ditata sejauh ini.

“Kami pun melakukan evaluasi pada beberapa jaringan kantor, yang nasabahnya sudah memiliki literasi produk digital perbankan dengan baik, dan lebih banyak menggunakan kanal digital,” kata Yuddy kepada Bisnis, Kamis (14/7).

Yuddy memperkirakan ke depan secara natural nasabah akan lebih banyak menggunakan perangkat elektronik untuk bertransaksi dan mengurangi interaksi di konter dengan bank. Bank BJB pun tentu menyesuaikan layanan dengan fenomena tersebut.

Yuddy tidak sembarangan berbicara. Fenomena tersebut dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam industri keuangan yang begitu pesat. Nasabah lebih nyaman menggunakan kanal-kanal elektronik.

Bank BJB dalam beberapa tahun terakhir juga terus mengembangkan dan menguatkan kanal digital. Hal ini tersebut membuat perusahaan makin efisien.

“Bank BJB sendiri dalam satu tahun terakhir saja sudah terbantu dalam penghematan operasional yang tercermin dari BOPO yang kini sudah turun 3,27 persen yoy, yang per Mei 2022 pada level 79 persen,” kata Yuddy.

Sekadar informasi, jumlah kantor cabang perbankan terus mengalami penyusutan. Dibandingkan dengan Desember 2021, jumlah kantor cabang pada Maret 2022 telah berkurang sebanyak 6.341 kantor.

Merujuk data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diketahui total jumlah kantor cabang bank umum pada Maret sebanyak 26.025 kantor cabang, atau turun 19,59 persen dibandingkan dengan Desember 2021 yang sebanyak 32.366 kantor cabang.

Adapun jika dibandingkan dengan Maret 2021, jumlah kantor cabang pada kuartal I/2022 turun 13,03 persen.

Dalam 3 tahun terakhir, jumlah kantor cabang mengalami pasang surut. Pada Desember 2019 jumlah kantor cabang bank umum sebanyak 31.127 kantor. Jumlah tersebut turun menjadi 30.733 kantor cabang pada Desember 2020. Sementara itu pada Desember 2021, jumlahnya kembali naik menjadi 32.336 kantor cabang, sebelum akhirnya turun pada Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini